Suara.com - Pernahkah Anda diberi tahu oleh seseorang yang tidur di sebelah Anda bahwa Anda berbicara dalam tidur?
Anda tidak menyadari hal tersebut karena Anda mungkin tidak ingat apa pun yang Anda katakan dalam tidur Anda.
Berbicara saat tertidur adalah keinginan bawah sadar yang mendalam dari seseorang yang biasanya tidak dia sadari atau lebih sering disebut mengigau.
Penelitian telah menemukan bahwa bicara saat tidur atau mengigau terjadi selama kondisi kesadaran sesaat yang tumpang tindih.
Menurut National Sleep Foundation, berbicara saat tidur , sebelumnya dikenal sebagai somniloquy, adalah gangguan tidur yang mengacu pada berbicara saat tidur seperti dilansir dari Boldsky.
Pembicaraan melibatkan dialog omong kosong atau bergumam lengkap. Mengigau sangat umum di antara anak-anak dan laki-laki dan tidak dianggap sebagai masalah medis.
Berbicara dalam tidur Anda terutama terjadi selama fase REM (rapid eye movement) dan non-REM sleep.
Ketika berbicara terjadi selama tidur REM (tahap ketika seseorang bermimpi), mulut seseorang dan pita suara yang biasanya tidak aktif saat tidur dihidupkan dan kata-kata yang diucapkan dalam mimpi diucapkan dengan suara keras.
Apa yang menyebabkan berbicara saat tidur? Hal itu bisa disebabkan oleh stres, depresi, demam, kantuk siang hari, kurang tidur dan minum alkohol.
Baca Juga: Amanda Manopo Tak Nyaman Main Film Horor
Dalam banyak kasus, itu dapat terjadi di keluarga Anda sebelumnya atau keturunan dan bisa juga terjadi karena gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea, sleep terror, sleepwalking dan gangguan tidur yang berhubungan dengan tidur malam (NS-RED).
Gejala berbicara dalam tidur bervariasi, dan bertahap. Tahapan 1 dan 2 adalah ketika pembicara tidur tidak dalam tidur nyenyak dan pidato mereka lebih mudah dipahami. Percakapan terkadang masuk akal.
Tahapan 3 dan 4 adalah ketika pembicara tidur dalam tidur nyenyak dan apa yang mereka bicara lebih sulit dipahami yang biasanya kata-kata bergumam.
Tingkat keparahan ditentukan oleh seberapa sering pembicaraan terjadi, masih tahap ringan jika terjadi kurang dari mingguan.
Tahap sudah tidak baik jika terjadi lebih dari sekali seminggu. Dan tahap sudah akut kalau mengigau setiap malam.
Kapan Untuk Melihat Dokter?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat