Suara.com - Psikolog Sebut Senang dan Bahagia adalah Hal yang Berbeda, Kok Bisa?
Berhasil mendapatkan kekasih idaman atau sedang liburan dan jalan-jalan? Jika disuruh mendeskripsikan perasaan, Anda akan bilang senang atau bahagia?
Siapa sangka jika definisi senang dan bahagia merupakan dua hal yang berbeda. Hal tersebut diutarakan oleh psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC dalam acara peluncuran kampanye bertajuk 'Love Yourself 2020' yang diselenggarakan oleh Esse di Jakarta, Kamis, (13/2/2020).
Menurutnya, definisi kata senang dan bahagia adalah dua hal yang berbeda. Ia bahkan mengakui masih banyak orang Indonesia yang salah kaprah mengartikan kata happiness atau kebahagiaan.
"Banyak orang mengira arti kata happy adalah 'rasa senang' yang sifatnya sementara. Tetapi sebenarnya yang dimaksud happy adalah kebahagiaan yang sifatnya jangka panjang, lebih tepatnya damai sejahtera atau well being," kata Elizabeth.
Pada 2016 hingga 2018, Elizabeth mengaku pernah membuat penelitian tentang kebahagiaan. Dan hasilnya, ia mengatakan bahwa kebahagian seseorang dapat dirasakan jika dirinya sudah menerapkan untuk mencintai diri sendiri.
"Mencintai diri sendiri berarti dapat menciptakan kepuasan, rasa damai percaya diri dan kondisi zen pada pikiran dan hati kita," ungkapnya.
Dan untuk dapat mencintai diri sendiri, lanjut Elizabeth, seseorang harus memahami diri sendiri terlebih dahulu.
"Kita sangat mudah menilai orang lain baik perilaku maupun sifat mereka, tetapi kita jarang mengerti apa yang sebenarnya ada dalam diri kita."
Baca Juga: Menyenangkan, 4 Zodiak Ini Hobi Bikin Pasangannya Bahagia
Untuk itu, seseorang harus mencari tahu apakah dirinya telah bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi orang lain, dan memiliki kualitas hubungan dengan diri sendiri serta dengan orang lain yang baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda