Suara.com - Serangan Jantung Mendadak Seperti Ashraf Sinclair, Pakar Ungkap Penyebabnya
Kabar duka kepergian suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair karena serangan jantung mengagetkan banyak orang. Pasalnya menurut penuturan orang-orang terdekat, Ashraf Sinclair disebut tidak memiliki gejala atau keluhan penyakit jantung.
Apalagi gaya hidupnya yang terbilang sehat dan rajin berolahraga. Hal ini membuat banyak orang penasaran, terlebih usia Ashraf baru 40 tahun, mengapa bisa kena serangan jantung hingga meninggal?
Pakar kesehatan jantung dan pembuluh darah, dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASM mengatakan serangan jantung di usia muda bukanlah tidak mungkin. Hal ini kerap terjadi. Salah satunya, dr. Sally pernah menangani pasien yang mengalami serangan jantung berusia 28 tahun.
"Tapi yang paling sering usia baru berapa. Artinya serangan jantung karena koroner bisa? Bisa. Pasien kita di sini 28 tahun serangan jantung, ada bukan nggak ada," ujar dr. Sally saat dihubungi Suara.com, Selasa (18/2/2020).
Penyakit jantung koroner adalah terjadinya kekurangan aliran darah ke jantung secara tiba-tiba. Jika ini tidak segera ditangani maka yang ditakutkan adalah terjadinya serangan jantung secara mendadak dan bisa berakibat fatal. Hal ini jadi salah satu penyebab kematian mendadak.
Sedangkan penyebab kematian mendadak karena jantung lainnya, bisa juga disebabkan adanya kelainan irama jantung atau yang dikenal aritmia. Nah, kelainan ini biasanya karena faktor genetik atau keturunan, di mana di dalam riwayat keluarganya ada yang memiliki kelainan serupa.
Sayangnya gejala aritmia ini tidak bisa dideteksi atau dikenali, bahkan tidak menimbulkan gejala. Ada salah satu gejala berupa kepala yang sering pusing hingga ingin pingsan, tapi yang sering terjadi ialah tanpa gejala.
"Tadi nggak ada keluhan sering kali, cuman kadang-kadang sering keleyengan kayak mau pingsan, ada tapi jarang. Tapi kebanyakan nggak ada keluhan, dan itu berbahaya," terang dr. Sally.
Baca Juga: Dikenal Sosok yang Bugar, Ini Olahraga Kegemaran Almarhum Ashraf Sinclair
"Terutama kalau di keluarga, karena ini dia genetik, ada orang bilang keturunan keluarga biasanya ada yang beberapa kaya gitu," sambungnya.
Dokter yang berpraktik di RSCM itu juga menyebut, salah satu yang bisa mendeteksi kelainan irama jantung ini atau aritmia, yakni dengan melihat hasil rekaman jantung.
Itulah mengapa pentingnya medical check up (MCU) bagi orang-orang yang memiliki turunan penyakit jantung bawaan ini, yaitu untuk dilakukan pemantauan dan diagnosis, juga dengan penanganan cepat.
"Kalau ditanya bisa dideteksi atau nggak, bisa iya bisa tidak, karena nggak ada gejala awalnya. Cuma kalau kita lihat rekaman jantungnya sering kali bisa terdeteksi. Cuma orang kalau nggak ada keluhan orang nggak periksa. Kalau check up mungkin bisa," paparnya.
"Ada beberapa kelainan tertentu kelainan irama yang bisa ketahuan dari situ," lanjutnya.
Adapun kata dr. Sally, waktu terbaik melakukan MCU ini saat usia menginjak 30 tahun ke atas, dengan periode minimal yakni 1 tahun sekali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis