Suara.com - Virus corona Covid-19 menginfeksi setiap orang dengan cara berbeda. Beberapa faktor dikaitkan dengan risiko lebih tinggi seseorang terinfeksi virus corona Covid-19.
Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS) antara 1 Maret dan 30 April 2020, ada lebih dari 32 ribu kematian akibat virus corona Covid-19 di Inggris. Jumlah kematian akibat corona Covid-19 ini lantas dikaitkan dengan demensia dan penyakit alzheimer.
Hasilnya, tingkat kematian akibat demensia dan alzheimer jauh lebih tinggi di bulan April 2020, dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir.
Karena itu, ahli kesehatan menghubungkan antara kondisi alzheimer dengan virus corona Covid-19. Mereka pun berusaha mengidentifikasi komponen biologis pasien.
Para ilmuwan di University of Exeter pun menemukan adanya hubungan antara gen risiko kunci alzheimer dengan gejala virus corona Covid-19 yang lebih parah.
"Sebuah penelitian sebelumnya menemukan bahwa demensia adalah diagnosis yang terkait dengan risiko terbesar corona Covid-19 yang parah pada sekelompok orang usia 65 tahun," jelas Dr Carol Routledge, Direktur Penelitian di Alzheimer's Research UK dikutip dari Express.
Satu hal yang membuat orang dengan demensia rentan terinfeksi virus corona Covid-19 adalah tingkat infeksi yang tinggi di rumah perawatan. Tetapi, penelitian ini menyoroti potensi hubungan biologis.
"Studi ini menemukan bahwa orang dengan faktor genetik penyakit alzheimer nampaknya lebih mungkin terinfeksi virus corona Covid-19, meskipun mereka tidak memiliki demensia," jelasnya.
Namun, penelitian ini belum mengetahui penyebab gen risiko alzheimer membuat orang lebih rentan terhadap virus. Terlepas dari kelompok studi yang besar, hanya 37 orang dengan gen risiko yang dites positif virus corona Covid-19.
Baca Juga: Cara Mudah Menjaga Kesehatan Jantung Anda: Sering Pergi Liburan
"Temuan ini masih perlu ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan ini bisa memberikan perawatan baru," tuturnya.
Studi ini juga menganalisis data dari peserta keturunan Eropa, sehingga hasil penelitian ini mungkin tidak relevan bagi kelompok lain. Penelitian lain perlu melihat risiko corona Covid-19 untuk orang dengan latar belakang genetik berbeda," paparnya.
Menurutnya, wabah virus corona Covid-19 ini memiliki dampak yang sangat kuat pada orang dengan demensia. Karena itu, orang demensia sangat perlu dukungan untuk meminimalkan risiko infeksinya.
Jika Anda merawat orang dengan demensia, Anda mungkin merasa khawatir dengan tingkat risiko virus coroan Covid-19 yang lebih tinggi pada mereka.
Menurut Alzheimer's Society, menjaga keberihan adalah langkah penting untuk mengurangi risikonya. Cara ini termasuk mencuci tangan teratur, menutup mulut dan hidung denga tisu ketik batuk atau bersim, tidak menyentuh wajah dan lainnya.
Perlu diingat pula bahwa virus corona Covud-19 mungkin bertahan hidup di permukaan, seperi kran air, gagang pintu dan lainnya. Kondisi ini tentunya semakin menulitkan penderita demensia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?