"Apakah ini efektif di semua populasi, atau apakah itu hanya bekerja untuk orang-orang dari usia tertentu?" Kata Miller. "Ini semua adalah pertanyaan utama yang tidak bisa kami jawab sampai studi fase selanjutnya."
Brian Dixon, seorang profesor biologi di University of Waterloo dan Kanada Research Chair di Fish and Environmental Immunology, mengatakan uji coba tahap ketiga juga ketika para peneliti menentukan apakah ada efek samping parah yang terkait dengan vaksin.
Dia mengatakan ini bisa termasuk demam berlebihan yang menyebabkan rawat inap atau cacat dan pembengkakan yang berlebihan menyebabkan meningitis atau penyakit Kawasaki.
Dixon mengatakan ketika vaksin melanjutkan ke tahap tiga percobaan, jika lebih dari satu dari 100.000 orang ditemukan mengalami efek samping yang parah, vaksin tersebut kemungkinan tidak akan disetujui.
"Dalam perkembangan normal dari vaksin, seperti 90 persen atau 95 persen dari vaksin yang mencapai tiga fase percobaan manusia tidak berhasil masuk ke pasar karena hal-hal seperti efek samping yang serius," katanya.
Percobaan ini juga ketika para peneliti dapat mengidentifikasi dan mencoba untuk men-tweak masalah yang lebih kecil dengan vaksin, seperti mencoba membatasi beberapa efek samping yang kurang parah, jelasnya.
Secara keseluruhan, Dixon mengatakan bahwa timeline Hill pada bulan Desember adalah "mungkin," itu "di sisi optimis."
"Saya pikir itu mungkin akan menjadi bulan Maret atau April mendatang, pada saat seseorang memiliki vaksin yang akan tersedia untuk umum," katanya.
Miller juga mengatakan penelitian dari Oxford “menjanjikan,” tetapi kemungkinan tidak akan mengubah garis waktu keseluruhan.
Baca Juga: Singapura dan Thailand Laporkan Kasus Baru Virus Corona
"Saya tidak berpikir bahwa masyarakat umum harus mengharapkan untuk menerima vaksin setiap saat lebih awal dari musim panas mendatang," katanya.
"Saya akan senang jika kami melakukannya, tentu saja, tetapi secara realistis saya pikir itu mungkin timeline yang paling ambisius - timeline yang realistis dan ambisius."
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja