Suara.com - Indonesia belum lama ini kedatangan vaksin penangkal virus corona Covid-19 dari perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Biotech, yang tiba pada Minggu, (20/7/2020) lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pemerintah akan melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga. Dalam proses uji klinis tersebut kata Jokowi melibatkan 1.620 sukarelawan.
Dalam uji klinis vaksin tersebut, pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung.
Indonesia, lewat Lembaga Biologi Molekuler Eijkman atau Lembaga Eijkman sebenarnya saat ini juga tengah mengembangkan vaksin virus corona tersebut. Lantas, bagaimana kabar perkembangan vaksin virus corona buatan Lembaga Eijkman saat ini?
"Saat ini kita sudah mencapai 30 persen dari seluruh proses pengembangan itu, artinya dari skala laboratorium,"ujar Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute Prof Amin Soebandrio saat dihubungi Suara.com, Rabu, (22/7/2020).
Ia menjelaskan bahwa saat ini vaksin yang dikembangkan olehnya tengah dalam proses pembentukan antigen. Jika pembentukan itu berhasil akan diuji cobakan ke hewan.
"Nanti kalau hasil sudah bagus akan ke Bio Farma, mungkin bulan Agustus baru diuji hewan," kata dia.
Amin kembali menjelaskan, jika hasil uji hewan itu berhasil, barulah vaksin tersebut akan diserahkan ke Bio Farma pada bulan Januari atau Februari 2021 untuk dilakukan uji klinis dalam skala industri.
"Jadi bukan berarti Januari atau Februari tersedia itu belum, oleh pihak Bio Farma uji klinis dulu baru nanti mendapat approval Badan pom dan dipasarkan,"ujar Amin.
Baca Juga: Bio Farma Target Produksi Vaksin Virus Corona Januari 2021
Amin menegaskan, meski nanti vaksin dari Sinovac berhasil diuji klink dan dikembangkan, vaksin dari Lembaga Eijkman akan tetap terus dijalankan.
"Itu tetap dilanjutkan jadi paralel, jadi produksi dari luar negeri memang dipakai untuk tahap awal saja untuk mengisi kekosongan untuk mengisi produksi vaksin dalam negeri," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat