Suara.com - Jika Anda berpikir bawha vagina Anda harus basah hanya saat orgasme, maka penting untuk membaca artikel ini. Banyak perempuan khawatir jika vaginanya basah setiap saat.
Dilansir dari Healthline, hal itu merupakan suatu kondisi yang normal. Bahkan Dr Mukta Paul, ginekolog di Rumah Sakit Columbia Asia, Pune, mengatakan bahwa memiliki vagina basah adalah tanda yang jelas bahwa vagina terlumasi dengan baik.
Faktanya, vagina kering lebih bermasalah, karena dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan ruam.
Tapi apa yang membuat vaginamu basah? Vagina mengeluarkan cairan saat Anda melakukan tindakan bercinta. Cairan ini tidak lain adalah lendir serviks yang dikeluarkan dari vagina, saat aliran darah tinggi.
Ini adalah cairan seperti gel yang diproduksi oleh leher rahim Anda, dan dirangsang oleh hormon estrogen.
Tapi, jika vagina Anda terlalu basah itu bukanlah pertanda yang baik. Bisa jadi itu tanda infeksi.
“Jika vagina Anda basah dari biasanya, maka Anda mungkin menderita salah satu dari tiga kondisi ini - vaginosis bakterialis, sindrom kongesti panggul, atau vaginitis deskuamatif," kata dia.
Bakteri vaginosis adalah infeksi vagina yang ringan, bukan PMS. Dalam hal ini, keseimbangan antara bakteri baik dan jahat terganggu, menyebabkan keluarnya cairan berbau putih keabu-abuan atau kuning.
Kondisi ini umumnya terjadi saat Anda memiliki banyak pasangan seks. Vagina basah juga bisa disebabkan oleh sindrom kemacetan panggul.
Baca Juga: Aroma Organ Intim Dijadikan Parfum, Diklaim Bikin Pria Mudah Kepincut
Ini adalah kondisi dimana aliran darah di area vagina terlalu tinggi sehingga mengakibatkan kebasahan. Ini adalah kondisi umum tetapi sering salah didiagnosis. Dalam hal ini, vagina basah juga disertai rasa nyeri saat berhubungan seks, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya.
Selain itu bisa juga karena kondisi vaginitis deskuamatif yang terjadi ketika pergantian sel di vagina terlalu tinggi, dan lapisan vagina menjadi meradang.
Gejala utama dari kondisi ini termasuk keputihan berwarna kuning atau kuning kehijauan, biasanya dengan sedikit atau tanpa bau, nyeri saat berhubungan seksual, serta iritasi dan gatal pada vulva.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global