Suara.com - Penelitian baru menemukan bahwa orang dengan kadar gula darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian akibat Covid-19. Kondisi ini bahkan bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat diabetes.
Melansir dari Medical News Today, penemuan ini menunjukkan perlunya pemeriksaan glukosa darah secara dini pada orang dengan infeksi SARS-CoV-2. Hasil studi telah diterbitkan dalam jurnal Annals of Medicine.
Kelebihan gula darah dikaitkan dengan diabetes tipe 2 yang jadi faktor risiko utama keparahan dan kematian Covid-19, tim peneliti di Spanyol menyelidiki apakah kadar gula darah tinggi saja berkorelasi dengan kematian terkait Covid-19.
Para peneliti menemukan bahwa kadar gula darah tinggi dikaitkan dengan pria yang lebih tua dengan riwayat diabetes, hipertensi, atau kondisi kesehatan lainnya. Tim juga mengamati peningkatan kadar penanda peradangan pada pasien Covid-19 dengan kadar gula darah tinggi.
Salah satu temuan paling menonjol adalah ketika kadar gula darah meningkat, risiko kematian akibat Covid-19 juga meningkat. Hubungan ini tidak dipengaruhi oleh riwayat diabetes.
Dari 11.312 pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini, 2.289 atau 20,2 persen meninggal karena Covid-19. Di antara kelompok ini, 41,1 persen memiliki kadar gula darah sangat tinggi, sedangkan 15,7 persen memiliki kadar gula darah normal.
Pasien dengan kadar gula darah yang sangat tinggi dirawat di rumah sakit sedikit lebih lama daripada pasien dengan kadar gula darah normal. Mereka juga membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif dan ventilasi yang lebih invasif atau non-invasif.
“Di sisi lain, peneitian kami adalah pengujian pada kelompok terbesar yang tersedia untuk pasien tidak sakit kritis, pasien rawat inap dengan Covid-19 yang dikonfirmasi. Ini mencakup data lebih dari 11.000 pasien saat masuk rumah sakit sebelum memulai pengobatan apapun,” catat para peneliti.
Baca Juga: Analis: Apa Sulitnya RS UMMI Jelaskan Habib Rizieq Positif atau Negatif
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer