Suara.com - Penyintas Covid-19 atau orang yang telah sembuh dari infeksi virus corona disebut tak akan masuk daftar prioritas penerima vaksin.
Hal tersebut disampaikan oleh vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe M. SC. Sp. PD dalam talkshow Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12/2020).
"Vaksin diberikan kepada orang sehat sebagai upaya pencegahan. Dalam konteks pandemi bagi teman-teman yang pernah terinfeksi Covid tidak menjadi prioritas. Artinya bukan jadi sasaran vaksinasi karena dianggap sudah memiliki kekebalan," kata Dirga.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan bahwa vaksin Covid-19 dikhususkan untuk warga berusia 18-59 tahun dan diberikan kepada kelompok rentan terlebih dahulu.
Kebijakan itu berbeda dengan beberapa negara, seperti Inggris yang memprioritaskan vaksinasi kepada orang lanjut usia.
"Setiap negara punya kebijakan berbeda, tergantung kelompok masyarakat mana yang punya risiko paling tinggi. Jadi kalau Indonesia, pertama tenaga kesehatan, kemudian kalau Indonesia dikhususkan yang berusia 18 sampai 59 tahun," ujar Dirga lagi.
"Walau demikian, nanti bisa ada vaksin-vaksin lain atau ada yang bisa digunakan untuk anak-anak dan lansia," sambungnya.
Meski program vaksinasi Covid-19 sudah di depan mata, dokter Dirga menegaskan bahwa kondisi itu tidak membuat pandemi seketika berakhir. Apalagi ia menekankan adanya kenaikan kasus aktif Covid-19 sejak akhir November hingga awal Desember ini.
"Saya mengajak, mengingatkan masyarakat untuk konsisten melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Jangan hanya dari slogan doang tapi harus benar dilakukan," pungkasnya.
Baca Juga: Sukseskan Vaksinasi Virus Corona, Pemerintah Siap Latih 23.000 Vaksinator
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota