Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi memang berbahaya untuk kesehatan. Kondisi ini juga nyatanya memiliki efek merugikan pada otak Anda.
Melansir dari NDTV, banyak yang tidak menyadari efek buruk dari tekanan darah tinggi pada otak.
“Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan neurologis pada otak. Beberapa kejadian yang paling kritis dan fatal dapat berupa stroke ringan, demensia, penurunan kognitif dan lain-lain,” kata Dr. Madhukar Bhardwaj, Ahli Saraf di Aakash Healthcare.
Menurut Bhardwaj, tekanan darah tinggi mengeraskan arteri atau membentuk gumpalan darah yang jadi tanda peringatan stroke.
Stroke sendiri merupakan kondisi parah yang disebabkan oleh pembuluh darah menyempit, pecah, atau bocor yang juga disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Kondisi ini membuat tubuh gagal memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup ke sel-sel otak dan mereka mulai mati setelah beberapa waktu.
Ada beberapa jenis stroke yang perlu Anda ketahui, seperti stroke hemoragik, stroke iskemik, stroke emboli, dan stroke trombotik.
Aliran darah yang tidak tepat ke sel otak juga dapat menyebabkan jenis demensia tertentu, yaitu demensia vaskular. Hal ini menyebabkan perubahan pemahaman dan ingatan. Hipertensi yang tidak terkontrol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gangguan kognitif tesebut.
Untuk mencegah tekanan darah tinggi tak terkontrol, dokter Bhardwaj menyarankan untuk tetap menjaga pola makan dan olaharaga secara teratur. Umumnya Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat yang sarat dengan serat dan kadar potasium.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga memicu kondisi tersebut. Anda harus berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Baca Juga: Studi: Covid-19 dengan Hipertensi & Diabetes Berisiko Komplikasi Neurologi
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online