Suara.com - Ada 3 masalah gangguan tulang belakang pada manusia, yaitu lordosis, kifosis, dan skoliosis. Keiganya memiliki gejala yang berbeda. Oleh karena itu, pengobatan yang harus dilakukan pun berbeda.
Dilansir dari cmsfitnesscourses, berikut perbedaan gejala, penyebab, dan pengobatan ketiga masalah tulang belakang ini.
Lordosis
Lordosis ditandai dengan kondisi tulang belakang melengkung secara berlebihan di bagian bawah punggung. Hal ini juga dikenal sebagai swayback. Biasanya orang yang memiliki gangguan lordorsis dapat dikenali dengan posisi tubuh yang membusung ke depan.
Lordosis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, di antaranyao steoporosis, kegemukan, dan kehamilan.
Orang yang mengalami lordosis biasanya akan sering merasakan sakit di bagian punggung, mobilitas berkurang, bokong menonjol, dan terdapat celah antara punggung dengan lantai saat berbaring.
Lordosis ringan dapat diatasi dengan latihan dan terapi fisik. Namun, untuk kasus yang parah, biasanya memerlukan pengobatan, penyangga punggung, bahkan operasi.
Kifosis
Kifosis merupakan kondisi ketika punggung bagian tengah hingga atas membulat hingga derajat tertentu, dan sering disertai dengan kemiringan panggul anterior. Hal ini membuat tubuh menjadi bungkuk.
Biasanya kifosis bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, radang sendi, osteoporosis, infeksi tulang belakang, ataupun tumor.
Gejala yang timbul di antaranya kelelahan punggung dan kaki. Selain itu, penderita kifosis juga akan mengalami punggung bagian atas yang melengkung, serta kepala miring ke depan.
Baca Juga: Jessica MIla Idap Skoliosis Sejak SMP, 2 Posisi Tidur ini Paling Aman
Pada dasarnya, penanganannya mirip seperti lordorsi, yaitu latihan dan terapi fisik untuk kasus ringan, dan operasi pada kasus parah.
Skoliosis
Sedangkan skoliosis adalah kondisi ketika tulang belakang mengembangkan kurva ke samping berbentuk S atau C, atau deviasi lateral. Skoliosis paling sering diderita oleh remaja.
Penyebab skoliosis bisa karena cacat saat kelahiran atau penyakit, atau bisa juga terjadi karena membawa sesuatu barang di satu sisi yang cukup berat yang pada akhirnya menyebabkan tubuh miring ke samping.
Penderita skoliosis akan tampak memiliki bentuk tubuh miring ke satu sisi, dengan pinggul dan tulang belikat tidak rata.
Penanganannya, biasanya akan diberikan penyangga punggung, terutama untuk anak-anak yang sedang bertumbuh. Hal ini dilakukan untuk mencegah kondisi yang lebih buruk ke depannya. Dalam beberapa kasus yang buruk, biasanya akan dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kondisi tulang. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru