Suara.com - Beberapa waktu lalu, Zaskia Sungkar yang sehat hamil anak pertama sempat dilarikan ke rumah sakit karena diare. Karena diare, istri Irwansyah itu buang air besar lebih dari 20 kali sehingga harus rawat inap di rumah sakit selama 3 hari.
Zaskia Sungkar mengaku alami diare karena kalap makan pedas, sehingga wajahnya pucat karena sering bolak-balik buang air besar.
"Saking hebohnya makan. Kayaknya sih karena sambel matah. Ya kan mentah, biasanya nggak apa-apa sih. Mungkin nggak bersih. Tapi nggak tau juga," kata Zaskia Sungkar melalui kanal Youtube The Sungkars Family.
Umumnya, diare bukan penyakit yang berbahaya karena bisa segera membaik dengan perawatan tepat. Penyakit ini pun bisa dialami semua orang, tak terkecuali ibu hamil.
Diare pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan pola makan. Tapi, Anda tidak boleh mengabaikan kondisi ini karena bisa disebabkan oleh infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Sebab dilansir dari Hellosehat, pemulihan diare yang disebabkan oleh infeksi dan masalah kesehatan lain biasanya berlangsung lebih lama. Sehingga, konsultasikan kondisi Anda ke dokter bila diare atau sering BAB tidak kunjung sembuh saat hamil.
Pada ibu hamil, dokter pasti akan membantu mencegah terjadinya bahaya diare, seperti dehidrasi. Karena, dehidrasi pada ibu hamil salah satu bahaya diare yang bisa memicu kontraksi dini sehingga membuat rahim mengencang dalam 1 atau 2 menit.
Tapi, kontraksi yang dialami ibu hamil ini bukan tanda-tanda melahirkan. Dehidrasi akibat diare yang dialami ibu hamil biasanya menimbulkan gejala haus terus-menerus, bibir dan kulit mengering, mata cekung, detak jantung lebih cepat, tekanan darah rendah dan warna urine sedikit gelap.
Diare pada ibu hamil yang diabaikan tanpa perawatan juga bisa menimbulkan bahaya serius. Kondisi ini bisa membuat volume air ketuban berkurang akibat keluarnya cairan saat ibu sering BAB.
Baca Juga: Mungkinkah Virus Corona Menular dari Kemasan Makanan? Berikut Kata Pakar
Diare pada ibu hamil juga bisa mengganggu perkembangan janin, ukuran tubuh bayi kecil saat lahir dan meningkatkan risiko keguguran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025