Suara.com - Apakah Anda sering sakit perut hingga diare setelah mengonsumsi produk susu maupun olahannya? Jika ya, kemungkinan Anda mengalami intoleransi laktosa.
Jika tubuh Anda intoleransi laktosa, berarti tubuh tidak dapat mencerna laktosa atau gula dalam susu maupun produk susu.
Menurut WebMD, biasanya ini terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup laktase, enzim yang dibuat di usus kecil untuk memecah laktosa.
Gejalanya bisa berupa kembung, sering buang angin, kram, dan diare. Umumnya terjadi segera setelah makan atau minum produk yang mengandung laktosa.
Bagaimana cara Anda tahu menderita intoleransi laktosa?
Faktanya, banyak orang yang mengira dirinya mengalami intoleransi laksota karena mengalami gejala tersebut. Karenanya, penting untuk mendapatkan diagnosis secara akurat sebelum benar-benar menghindari produk susu.
Dokter biasanya akan mendiagnosis kondisi ini menggunakan tes napas hidrogen, melibatkan pasien menelan 50 gram laktosa dan menguji peningkatan kadar hidrogen dalam napas yang disebabkan oleh bakteri memfermentasi laktosa di usus besar.
Pengobatan intoleransi laktosa, dilansir Healthline, biasanya dengan membatasi atau menghindari makanan tinggi laktosa, seperti susu, keju, krim, dan es krim.
Namun, orang yang menderita kondisi ini seringkali bisa menolerir secangkir susu (240 ml), yang setara 12 hingga 15 gram laktosa.
Baca Juga: Baik Dikonsumsi Segala Umur, Ini 5 Manfaat Susu untuk Kesehatan
Selain itu, penderita juga seringnya menolerir produk susu fermentasi, seperti keju dan yogurt, secara lebih baik.
Jadi makanan tersebut dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan kalsium tanpa menimbulkan gejala.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental