Suara.com - Satu dosis vaksin Pfizer mungkin menawarkan perlindungan yang lebih kecil kepada pasien kanker. Hal ini dinyatakan dalam penelitian oleh King's College London dan Francis Crick Institute.
Melansir dari Independent, penelitian menemukan bahwa dosis kedua meningkatkan perlindungan bagi penderita kanker. Sayangnya penerima vaksin di Inggris harus menunggu 12 minggu dapat membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi.
Studi langsung pertama di bidang kedokteran ini mengamati 205 orang yang menderita penyakit kanker. Relawan diuji untuk antibodi dan sel T dalam darah mereka.
Para ilmuwan menemukan bahwa tiga minggu setelah dosis pertama, 39 persen orang dengan kanker padat seperti kanker payudara atau usus memiliki respon antibodi. Sementara 13 persen orang dengan kanker darah memiliki respons antibodi.
Dosis kedua yang diberikan tiga minggu setelah yang pertama, seperti yang direkomendasikan oleh Pfizer dan yang diterima oleh beberapa pasien kanker meningkatkan tingkat perlindungan hingga 95 persen.
Namun, vaksin dosis kedua yang diberikan setelah lima minggu hanya memberikan sedikit peningkatan perlindungan untuk pasien kanker, yakni hanya 43 persen orang dengan kanker padat dan 8 persen orang dengan kanker darah menunjukkan respons antibodi. Padahal vaksin Pfizer memiliki kemanjuran hingga 95 persen.
“Perawatan kanker memiliki efek yang sangat besar pada sistem kekebalan dan mekanisme kekebalan pasien kanker lebih rendah,” kata Dr Sheeba Irshad, seorang ahli onkologi dan penulis studi senior dari King's College London.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis