Suara.com - Mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC percaya virus yang menyebabkan Covid-19 melarikan diri dari laboratorium di Wuhan, China, menurut sebuah wawancara baru.
Dilansir dari NY Post, Robert Redfield mengatakan kepada CNN pada hari Jumat bahwa bahwa SARS-CoV-2 tidak berevolusi secara alami.
"Saya berpandangan bahwa saya masih berpikir kemungkinan besar penyebab patologi ini di Wuhan berasal dari laboratorium yang lolos," kata Redfield, yang memimpin CDC selama puncak pandemi.
“Orang lain tidak percaya itu. Tidak apa-apa. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan mengetahuinya. "
Para peneliti percaya jenis virus corona yang mematikan dan sangat mudah menular di balik pandemi global bermutasi dari virus yang menginfeksi hewan yaitu, kelelawar - menjadi virus yang membuat manusia sakit.
Tetapi beberapa percaya virus itu entah bagaimana dilepaskan dari Institut Virologi Wuhan yang merupakan satu-satunya laboratorium di China yang berwenang untuk mempelajari patogen paling berbahaya yang diketahui.
"Bukan hal yang aneh jika patogen pernapasan yang sedang dikerjakan di laboratorium menginfeksi pekerja laboratorium. ... Itu tidak menyiratkan niat apa pun, "kata Redfield.
“Itu pendapat saya, bukan? Tapi saya seorang ahli virus. Saya telah menghabiskan hidup saya di virologi.
“Saya tidak percaya ini entah bagaimana berasal dari kelelawar ke manusia dan pada saat itu, virus itu datang ke manusia, menjadi salah satu virus paling menular yang kita kenal di umat manusia untuk penularan dari manusia ke manusia.”
Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, Luhut: Kita Nggak Punya Pilihan
Redfield berkata biasanya ketika virus berpindah dari hewan ke manusia, "perlu beberapa saat untuk mengetahui bagaimana menjadi lebih dan lebih efisien dalam penularan dari manusia ke manusia."
Satu tahun setelah pandemi, berbagai varian COVID-19 terus bermunculan, termasuk beberapa yang terbukti lebih menular daripada yang lain.
"Saya hanya tidak berpikir ini masuk akal secara biologis," tambah Redfield.
SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019 - dengan banyak ilmuwan percaya itu muncul di pasar basah kurang dari sembilan mil dari Institut Virologi Wuhan.
Tapi Redfield mengatakan dia yakin virus itu beredar paling cepat September atau Oktober tahun itu.
Penyelidikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini menyimpulkan bahwa "sangat tidak mungkin" virus itu berasal dari kecelakaan laboratorium - dan kemungkinan besar berasal dari hewan sebelum menyebar ke manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?