Suara.com - Sosis, kornet, beef salami, beef ham merupakan daging olahan yang mudah dijumpai. Penyajiannya yang praktis dan rasa lezat membuatnya menjadi favorit banyak orang. Namun ingat untuk tak berlebihan mengonsumsinya jika tidak ingin meningkatkan risiko penyakit dan kematian dini.
Penelitian telah mengaitkan konsumsi daging olahan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes, demensia, dan beberapa bentuk kanker.
Sekarang, sebuah studi global yang melibatkan lebih dari seratus ribu peserta dari 21 negara juga telah meratifikasi hubungan antara makan daging olahan dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dan kematian dini. Namun, tidak ditemukan kaitan yang sama dengan daging merah atau unggas yang belum diolah.
Studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE) diluncurkan pada tahun 2003. Untuk studi tersebut, para peneliti melacak pola makan dan hasil kesehatan dari 134.297 orang dari 21 negara di lima benua selama hampir satu dekade, demikian dilansir dari The Health Site.
Ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi 150 gram atau lebih daging olahan dalam seminggu memiliki risiko 46 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu, terdapat risiko kematian 51 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak makan daging olahan.
Sebaliknya, peneliti menemukan bahwa konsumsi daging non-olahan dalam kadar sedang memiliki efek netral pada kesehatan. Setelah meninjau data yang tersedia, Mahshid Dehghan, penyelidik Lembaga Penelitian Kesehatan Populasi (PHRI) dari Universitas McMaster dan Ilmu Kesehatan Hamilton, mengatakan bahwa mengonsumsi sedikit daging yang tidak diolah sebagai bagian dari pola makan yang sehat tidak mungkin berbahaya.
Sebagai informasi, daging olahan termasuk ham, bacon, salami dan sosis frankfurts diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai karsinogen Grup 1 (diketahui menyebabkan kanker).
Penelitian juga menunjukkan bahwa makan daging olahan dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker perut dan kolorektal. Makan 50 gram daging olahan (sekitar satu hot dog atau dua iris ham) setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 16 persen, menurut American Institute of Cancer Research.
Baca Juga: DOORR! Teroris Perempuan Zakiah Aini Ditembak di Jantung, Langsung Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis