Suara.com - Aktor Rio Reifan kembali ditangkap untuk yang keempat kalinya atas kasus narkoba. Ia ditangkap kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat dengan barang bukti sabu.
Rio dibekuk polisi di kediamannya, Senin, (19/4/2021) lalu. Ini adalah yang keempat kali Rio Reifan tersandung kasus narkoba. Dia pertama kali ditangkap pada 8 Januari 2015 lalu di kawasan Jakarta Selatan terkait kepemilikan sabu. Kala itu, ia harus menerima ganjaran dipenjara selama 14 bulan.
Selanjutnya, Rio Reifan kembali ditangkap pada 13 Agustus di kawasan Bekasi. Dari tangan Rio, pihak kepolisian menyita satu bungkus klip bening berisi sabu.
Sebelum ini, Rio Reifan lagi-lagi ditangkap narkoba jenis sabu pada Agustus 2019. Rio diamankan di kawasan Pondok Gede, Bekasi dengan barang bukti sabu seberat 0,0129 gram.
Saat itu Rio Reifan divonis 20 bulan penjara dan bebas Juni 2020 lalu lewat program asimilasi Covid-19.
Pertanyaannya kemudian, mengapa orang sulit lepas dari sabu?
Dilansir dari Healthline, sabu atau juga dikenal amfetamin adalah sejenis stimulan. Mereka mengobati gangguan attention deficit hyperactivity dan narkolepsi, gangguan tidur. Kadang kala juga digunakan oleh profesional medis untuk mengobati gangguan lain.
Dextroamphetamine dan methamphetamine adalah dua jenis amfetamin. Terkadang mereka dijual secara ilegal.
Baik amfetamin yang diresepkan maupun yang dijual di jalan dapat disalahgunakan dan menyebabkan gangguan penggunaan. Metamfetamin adalah amfetamin yang paling sering disalahgunakan.
Baca Juga: Rio Reifan Pesan Sabu Lewat Ojek Online
Ketergantungan pada amfetamin, sejenis gangguan penggunaan stimulan, terjadi saat Anda membutuhkan obat agar berfungsi setiap hari. Anda akan mengalami gejala putus obat jika Anda tergantung dan tiba-tiba berhenti menggunakan obat tersebut.
Menggunakan sabu secara sering dan dalam waktu lama dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa orang menjadi tergantung lebih cepat dari yang lain.
Anda mungkin menjadi ketergantungan jika menggunakan obat ini tanpa resep. Anda juga bisa menjadi ketergantungan jika Anda mengambil lebih dari yang ditentukan.
Bahkan mungkin mengembangkan gangguan penggunaan jika Anda mengonsumsi amfetamin sesuai petunjuk dokter Anda.
Gangguan penggunaan amfetamin bisa jadi sulit diobati. Anda mungkin kambuh setelah pengobatan dan mulai menggunakan amfetamin lagi.
Berpartisipasi dalam program pengobatan 12 langkah dan mendapatkan konseling individu dapat mengurangi kemungkinan Anda kambuh dan meningkatkan peluang Anda untuk pemulihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak