Suara.com - CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pada Selasa (27/4/2021) obat oral eksperimental untuk mengobati Covid-19 pada saat gejala awal penyakit muncul akan tersedia pada akhir tahun ini.
Pfizer, yang juga mengembangkan vaksin Covid-19 dengan perusahaan Jerman BioNTech, telah memulai uji klinis tahap awal pada Maret lalu. Tujuannya untuk menguji terapi antivirus baru untuk Covid-19.
Obat tersebut merupakan bagian dari golongan obat yang disebut protease inhibitor. Cara kerjanya dengan menghambat enzim yang dibutuhkan virus untuk mereplikasi dalam sel manusia.
Penghambat protease digunakan untuk mengobato patogen virus lain, seperti HIV dan hepatitis C, lapor CNBC.
Jika uji klinis berjalan baik, dan BPOM AS (FDA) menyetujuinya, obat tersebut dapat didistribusikan ke seluruh AS akhir tahun ini.
Pakar kesehatan mengatakan obat tersebut, yang diminum, bisa menjadi game changer atau mengubah kondisi karena orang yang baru terinfeksi virus dapat mengonsumsinya di rumah.
Peneliti berharap pengobatan tersebut akan mencegah perkembangan penyakit dan mencegah orang-orang dirawat di rumah sakit.
Selain obat, Pfizer juga masih menguji vaksinnya pada anak usia enam bulan hingga 11 tahun.
Awal bulan ini perusahaan meminta FDA untuk memperluas otorisasi vaksinnya kepada remaja berusia 12 hingga 15 tahun. Bourla mengaku sangat optimis bahwa FDA akan menyetujui penggunaan vaksinasi Covid-19 Pfizer pada remaja.
Baca Juga: Sekolah Ini Larang Guru dan Staf Disuntik Vaksin Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis