Suara.com - Virus corona Covid-19 menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui tetesan cairan pernapasan orang yang terinfeksi ketika batuk dan flu. Saat ini, munculnya varian Delta pun dinilai jauh lebih menular daripada virus corona sebelumnya.
Karena itu, semua orang disarankan semakin memperketat protokol kesehatan untuk melindungi diri dari penularan virus corona varian Delta. Di sisi lain, semua orang juga perlu memahami kembali waktu paparan virus corona.
Waktu dari paparan virus corona sebelum munculnya gejala atau masa inkubasi virus corona Covid-19 diperkirakan antara 2 hingga 14 hari. Tetapi, gejala virus corona ini biasanya muncul dalam 4 sampai 5 hari setelah seseorang terpapar virus tersebut.
Jika Anda terinfeksi virus corona Covid-19, virus dalam tubuh Anda bisa sangat menular ke orang lain dalam waktu 48 jam sebelum munculnya gejala.
Hal ini pastinya mengkhawatirkan, karena Harvard Medical School menyatakan pasien virus corona Covid-19 berada dalam kondisi berisiko tinggi menularkan penyakitnya ke orang lain selama 49 jam sebelum mereka sendiri mengalami gejalanya.
Karena itu, semua orang disarankan melalui tes virus corona Covid-19 secara teratur untuk mendeteksi adanya virus dalam tubuh lebih dini. Pada akhirnya, cara ini bisa mencegah penyebaran virus corona dari orang ke orang.
"Sekitar 1 dari 3 orang dengan virus corona Covid-19 tidak memiliki gejala, tetapi masih bisa menginfeksi orang lain. Karena itu, orang dalam kondisi ini disarankan tetap isolasi mandiri dan semua orang disarankan melakukan tes Covid-19 teratur," kata NHS dikutip dari Express.
Jika Anda memiliki gejala mirip Covid-19 atau telah melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19. NHS menyarankan Anda melakukan tes PCR untuk memastikan Anda terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.
Anda juga harus menjalani isolasi mandiri sampai hasil tes Covid-19 keluar, begitu pula dengan anggota keluarga yang tinggal satu atap. Bahkan Anda harus tetap isolasi mandiri bila melakukan kontak dengan pasien virus corona Covid-19.
Baca Juga: Orang Vaksinasi AstraZeneca 3 Kali Lebih Mungkin Berisiko Terinfeksi Virus Corona?
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh