Suara.com - Kementerian Kesehatan mengakui bahwa masih terdapat kendala dalam distribusi vaksin Pfizer ke daerah di luar Jabodetabek. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa tantangan distribusi tersebut yakni terkait dengan kesiapak rantai dingin di sejumlah daerah.
"Ini karena rantai dinginnya harus tertentu yaa -70 0C dan kita akan menyelesaikan dulu Jakarta dan aglomerasinyaa karena ini merupakan salah satu upaya penanganan yg sifatnya secara kluster," kata Nadia saat dihubungi Suara.com, Sabtu, (21/8/2021).
Nadia juga mengatakan bahwa perlu ada refrigator untuk menjaga kualitas vaksin dalam proses distribusi. Karena, jika tidak vaksin yang didistribusikan akan rusak.
"Tidak mudah menyiapkan rantai dingin -70 perlu ada refrigerator khusus dengan kestabilitas pasokan listrik yg memadai karne kalau tidak vaksin akan rusak," kata Nadia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer telah tiba di Indonesia pada Kamis lalu melalui skema pembelian langsung.
Vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY yang sudah tiba di Indonesia akan diperuntukan bagi masyarakat umum yang belum pernah menerima sebelumnya secara gratis.
Tentunya, banyak masyarakat yang bertanya akan didistribusikan kemana vaksin Covid-19 Pfizer ini?
Dikutip dari keterangan pers Kementerian Kesehatan, Pada tahap awal, vaksin ini telah didistribusikan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Tanggerang Selatan dan Bekasi.
Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Baca Juga: Vaksinasi Ibu Hamil Dilanjutkan, 1.100 Orang di Kota Jogja Bakal Dapat Pfizer
“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM.
Secara bertahap, 50 juta vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia tahun ini melalui skema tersebut. Jumlah tersebut tidak termasuk vaksin Pfizer yang akan didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa minggu kedepan.
Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!