Suara.com - Gaya hidup yang sehat adalah kunci menjaga diabetes tetap terkontrol. Karena kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah penyakit, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Penderita diabetes bisa mengalami perubahan pada usus atau saluran pencernaannya. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut.
Mengubah kebiasaan diet adalah perubahan pertama yang dilakukan seseorang ketika mereka didiagnosis menderita diabetes.
Penderita biasanya disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan kaya serat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.
Serat dari makanan ini bisa menambahkan kalori yang tidak diinginkan dan membantu meningkatkan kadar kolesterol abnormal. Tapi, banyak serat juga bisa menyebabkan perut kembung dan penuh gas yang juga bisa menyebabkan sakit perut.
Karena itu, tidak disarankan untuk menambah asupan serat mendadak. Meningkatkan asupan serat secara bertahap adalah cara terbaik untuk menghindari sakit perut, gas dan kembung.
Beberapa obat resep yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes tipe 2 juga bisa menggerakkan usus.
Para ahli menyarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan perlahan-lahan meningkatkannya berdasarkan resep dokter.
Metformin adalah obat khusus diabetes tipe 2 yang bisa menyebabkan perut mulas, mual atau diare.
Baca Juga: Ahli Temukan Varian Virus Corona Baru yang Disebut C12, Seberapa Mematikan?
Ada 5 sampai 10 persen orang yang tidak bisa mentolerir obat tersebut, sehingga obat ini bisa menyebabkan diare dan ketidaknyamanan pada perut.
Namun dilansir dari Times of India, biasanya oba ini dimulai dengan dosis rendah dan meningkat selama beberapa Minggu sesuai kebutuhan.
Obat suntik untuk diabetes yang terbaru, agonis GLP-1 Byetta dan Victoza juga dapat menyebabkan mual dan muntah.
Jadi, penderita disarankan memulai dosis yang lebih rendah dan naik secara bertahap.
Hal ini diperlukan karena agonis GLP-1 bisa membantu memperlambat pengosongan lambung yang dapat menyebabkan perasaan kenyang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah