Suara.com - Sudah banyak orang yang mengeluhkan tentang penambahan berat badan akibat berada di rumah terus menerus selama pandemi. Penambahan berat badan ini tak hanya menigkatkan angka obesitas namun juga diabetes tipe 2.
Melansir dari India Express, lockdown telah meningkatkan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian dari Inggris yang diterbitkan pada The Lancet Diabetes & Endocrinology.
Penelitian menganalisis orang berusia di bawah 40 tahun yang mendaftar di Program Pencegahan Diabetes Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Mereka telah melihat perbedaan berat badan terbesar dan rata-rata mengalami kelebihan 8 pon (4kg).
NHS memperkirakan bahwa kenaikan berat badan satu kg atau 2,2 pon, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes sekitar 8 persen.
"Pandemi telah mengubah setiap bagian dari kehidupan kita dan membebani pikiran dan tubuh, dengan ribuan orang membayar harga yang mahal, dan banyak yang mengalami kenaikan berat badan selama lockdown," kata Dr Jonathan Valabhji, direktur klinis nasional NHS untuk diabetes dan obesitas.
"Peningkatan berat badan juga berarti peningkatan risiko diabetes tipe 2 yang terkait dengan banyak jenis kanker yang umum, kebutaan, amputasi serta serangan jantung dan stroke," imbuhnya.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi kompleks dengan berbagai faktor risiko yang mencakup usia, riwayat keluarga, dan etnis. Hidup dengan obesitas adalah satu-satunya faktor risiko terbesar, dan menyumbang 80-85 persen dari risiko seseorang terkena kondisi tersebut,
"Studi ini menunjukkan bahwa selama pandemi, mungkin ada peningkatan berat badan orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Ini mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan tingkat kondisi naik lebih tajam ke bawah," kata Dan Howarth, Kepala Perawatan di Diabetes UK.
Baca Juga: Buka-bukaan Han Seungyeon Eks KARA Dulu Punya Tubuh Kurus: Kami Tidak Boleh Makan!
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining