Suara.com - Tubuh kita membutuhkan air untuk membuang racun, membawa nutrisi dan oksigen ke sel, menjaga kesehatan kulit dan melumasi sendi.
Tapi, Anda harus menghentikan kebiasaan menenggak segelas air sekaligus. Karena, cara minum air yang salah bisa memicu banyak masalah kesehatan, seperti mengganggu proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang baik sangat penting untuk penyerapan nutrisi. Saat Anda minum air berlebihan sebelum memulai makan atau minum di antara waktu makan, kondisi ini bisa menyebabkan kesehatan pencernaan yang buruk.
Kebiasaan minum air yang buruk itu bisa berdampak langsung pada pencernaan makanan Anda di perut. Selain itu dilansir dari Times of India, air adalah pendingin yang bisa menenangkan pencernaan selama waktu makan.
Minum air secara teratur ketika makan bisa menyebabkan obesitas. Alih-alih menenggak segelas air sekaligus, cobalah untuk minum air secara perlahan seteguk demi seteguk.
Jangan pernah minum air makan tepat sebelum atau sesudah makan karena bisa mengencerkan cairan lambung yang mempersulit proses penyerapan nutrisi makanan.
Jika Anda haus, minumlah air 30 menit sebelum waktu makan atau tunggu 30 menit setelah makan.
Selain itu, Anda juga tidak dianjurkan minum air sambil berdiri. Minum segelas air sambil berdiri bisa memicu sejumlah risiko kesehatan.
Ketika Anda minum air sambil berdiri, air akan melewati sistem dengan aliran langsung. Akibatnya, air lebih mudah melewati tubuh dan mencapai usus besar.
Baca Juga: Dokter Top AS: Virus Corona Varian Omicron Bisa Menghindar dari Perlindungan Vaksin
Minum air perlahan memungkinkan cairan mencapai semua organ tubuh. Hal ini menyebabkan pengendapan racun dari ginjal dan kandung kemih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara