Suara.com - Orang yang menggunakan ganja secara teratur cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih buruk. Demikian menurut sebuah studi.
Berlawanan dengan kepercayaan populer bahwa ganja membantu tertidur dan tetap tertidur, para ilmuwan menemukan bahwa menggunakan obat psikoaktif dapat menyebabkan gangguan tidur.
Sebuah studi yang menganalisis durasi tidur orang dewasa yang menggunakan ganja pada frekuensi yang berbeda-beda menemukan bahwa mereka yang menggunakannya lebih teratur lebih mungkin mengalami tidur yang terlalu lama atau terlalu pendek.
Orang yang menggunakan ganja selama 20 hari atau lebih dalam periode 30 hari, 64 persen lebih mungkin untuk tidur kurang dari enam jam semalam dan 76 persen lebih mungkin untuk tidur lebih lama dari sembilan jam semalam, para peneliti menemukan.
Mereka yang mempraktikkan konsumsi ganja dalam jumlah sedang (kurang dari 20 hari) tidak mengalami tidur yang lebih pendek, tetapi 47 persen lebih mungkin untuk tidur sembilan jam atau lebih setiap malam.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang menggunakan ganja dalam 30 hari terakhir lebih mungkin melaporkan kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur, serta lebih mungkin untuk berbicara tentang masalah tidur dengan penyedia layanan kesehatan.
Menurut para ilmuwan, durasi tidur yang optimal adalah antara enam sampai sembilan jam semalam.
Studi tersebut meneliti penggunaan ganja untuk membantu tidur di antara 21.729 orang dewasa berusia antara 20 dan 59 tahun, menggunakan data yang dikumpulkan oleh National Health and Nutrition Examination Survey.
Penulis studi Calvin Diep, seorang penduduk di departemen anestesiologi dan obat nyeri di University of Toronto, mengatakan kepada CNN bahwa durasi tidur yang panjang dan pendek telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Ini Golongan Darah yang Paling Gampang Tertidur bahkan Sambil Berdiri
Namun, Diep mengatakan bahwa apakah ganja adalah penyebab masalah tidur orang tidak dapat disimpulkan, menambahkan: “Kami tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah ini hanya individu yang mengalami kesulitan tidur, dan itulah mengapa mereka menggunakan ganja, atau ganja yang menyebabkannya.”
Studi lain menunjukkan bahwa menggunakan ganja secara teratur dapat menyebabkan pengguna membangun toleransi terhadap efek awal obat yang menyebabkan tidur.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Supportive and Palliative Care tahun lalu menunjukkan bahwa, dalam jangka panjang, ganja medis mungkin tidak meredakan masalah tidur pada orang dengan nyeri kronis.
Studi observasional menemukan bahwa pasien yang menggunakan ganja medis lebih sering melaporkan kesulitan tidur yang lebih besar dan lebih sering terbangun di malam hari.
Para peneliti, dari Universitas Haifa dan Rumah Sakit Rambam di Israel, mengatakan ini bisa “menandakan perkembangan toleransi” terhadap obat tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental