Suara.com - Mantan pelatih timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini mengingatkan Skuad Garuda dalam leg kedua final Piala AFF 2020 untuk lebih tenang, kontrol emosi dan tidak mudah terprovokasi.
"Semangat mengejar selisih gol, jangan sampai melalaikan pertahanan. Kontrol emosi, jangan terprovokasi," kata Fakhri melalui postingan Instagram miliknya dikutip suara.com, Sabtu (1/1/2021).
Sementara itu kontrol emosi dalam olahraga, khususnya kompetisi olahraga yang melibatkan tim sangatlah penting.
Meski tidak mudah, tapi dengan kontrol emosi pemain bisa lebih berfikir jernih untuk bertindak dan menjalankan strategi hadapi lawan agar lebih jitu.
Berikut ini cara kontrol emosi dalam pertandingan olahraga, mengutip InnerDrive.
1. Buat Tubuh Rileks
Tubuh yang kaku membuat sulit berpikir, sehingga merenggangkan otot bisa jadi solusi agar tubuh lebih rileks, sehingga lebih tenang baik secara fisik maupun mental.
Ini karena saat tubuh rileks detak jantung akan lebih stabil, dan rasa lelah maupun cemas jadi berkurang.
2. Yakinkan Diri Sendiri
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Thailand, Tonton Leg 2 Final Piala AFF 2020 Gratis
Semakin mengerti situasi yang dihadapi, maka semakin besar tubuh akan merespon dan menemukan solusi yang lebih baik. Ingat juga bahwa ini hanyalah pertandingan, sehingga stres dan tekanan emosi bisa dikurangi.
Meski tidak mudah, yakinkan diri sendiri bahwa kalah dan menang dalam pertandingan biasa, dengan begitu bisa bertanding lebih santai dan tidak terbawa emosi.
3. Ambil Napas Dalam-dalam
Sama seperti tindakan relaksasi, fokus untuk ambil napas dalam jadi cara paling ampuh untuk mengatur emosi.
Tindakan mengambil napas dalam ini, bisa membuat perasaan lebih lega, lelah fisik dan emosi negatif akan sangat berkurang.
Berita Terkait
-
Hasil AC Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Luar Biasa, Rossoneri Gigit Jari di San Siro
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Gagal Total di SEA Games 2025, Peran Zainudin Amali di PSSI Jadi Sorotan Tajam
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
Rapor Kevin Diks Usai Lakukan Blunder Lagi, Wolfsburg Hancurkan Gladbach
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat