Selain 4 kondisi di atas, ada beberapa gejala serangan stroke lain, seperti kebibungan, kesulitan bernajalan, pusing mendadak, sakit kepala parah dan kesulitan melihat menggunakan satu atau kedua mata.
Penyebab Stroke
Ada dua penyebab utama stroke, yakni arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan ementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA). Berikut ini dilansir dari Mayo Clinic, beberapa penyebab stroke berdasarkan jenisnya.
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke paling umum yang terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat. Kondisi ini menyebabkan aliran darah sangat berkurang atau iskemia.
Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah Anda dan bersarang di pembuluh darah di otak.
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak Anda bocor atau pecah. Pendarahan otak dapat terjadi akibat banyak kondisi yang memengaruhi pembuluh darah Anda. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:
Baca Juga: Pingsan hingga Pusing, Ini Gejala Awal Infeksi Virus Corona Covid-19!
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan)
- Tonjolan di titik lemah di dinding pembuluh darah Anda (aneurisma)
- Trauma (seperti kecelakaan mobil)
- Deposit protein pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy)
- Stroke iskemik yang menyebabkan perdarahan
Penyebab perdarahan yang kurang umum di otak adalah pecahnya jalinan abnormal pembuluh darah berdinding tipis (malformasi arteriovenosa).
3. Serangan iskemik transien (TIA)
Serangan iskemik transien (TIA) juga dikenal sebagai ministroke, yakni gejala sementara yang mirip dengan stroke. TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan sementara suplai darah ke bagian otak Anda, yang mungkin berlangsung hanya lima menit.
Mirip stroke iskemik, TIA terjadi ketika gumpalan atau puing-puing mengurangi atau menghalangi aliran darah ke bagian dari sistem saraf Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan