Suara.com - Mengantuk setelah makan siang merupakan fenomena yang wajar terjadi. Namun, karena terjadi tepat setelah makan, orang-orang akan secara keliru mengira hal itu berkaitan dengan pencernaan.
Padahal, mengantuk setelah makan seringkali lebih berkaitan dengan waktu alami tubuh untuk tidur daripada makanan yang dikonsumsi atau sistem pencernaan tubuh.
Berdasarkan Very Well Health, dua fenomena penyebab kantuk setelah makan siang adalah:
1. Dorongan tidur
Dorongan tidur disebabkan oleh penumpukan bertahap bahan kimia di dalam otak yang disebut adenosin. Bahan kimia ini mencapai puncaknya tepat sebelum tidur, tetapi juga lebih tinggi di sore hari dibandingkan pagi hari.
Jadi, semakin lama seseorang tetap terjaga, semakin banyak adenosin yang terakumulasi, meningkatkan keinginan untuk tidur.
Proses kedua yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap kantuk adalah ritme sirkadian, yang berfungsi seperti jam yang mengontrol periode terjaga dan tidur.
Ini meningkat sepanjang hari untuk membuat kita tetap terjaga dan melawan peningkatan kadar adenosin.
Baca Juga: Warganet Terkejut, Makan Siang Fuji dan Fadly Sampai Rp 19 Juta: The Real Rich Aunty
Namun, ada penurunan dalam ritme sirkadian di sore hari, yang biasanya terjadi dalam tujuh hingga sembilan jam setelah bangun tidur.
Jadi, saat sinyal peringatan menurun, rasa kantuk muncul dengan sendirinya dan menyebabkan kantuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar