Suara.com - Selama ini, pakar kesehatan selalu mengimbau semua orang untuk mendapat vaksin Covid-19. Bahkan, kini sudah ditambah dengan adanya booster.
Namun, apakah vaksin dua dosis diperlukan bagi penyintas Covid-19 atau satu dosis saja cukup, masih dipertanyakan.
Sebuah studi baru yang terbit di server pracetak medRxiv menganalisis antibodi penyintas Covid-19 yang divaksinasi dan penyintas yang tidak menerima vaksin selama 18 bulan.
Melansir News Medical Life Science, studi ini melibatkan penyintas Covid-19 dan mereka yang hanya mendapat vaksinasi di wilayah Umbria Italia. Vaksin Covid-19 yang mereka dapatkan adalah mRNA Pfizer.
Peserta penelitian dibagi 2, yakni kelompok A terdiri dari penyintas yang divaksinasi dua dosis dan kelompok B adalah penyintas yang tidak diimunisasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa vaksinasi dosis ganda pada penyintas memiliki memiliki dampak besar pada kekebalan mereka.
Kadar antiodi meningkat secara cepat setelah vaksinasi. Namun, peningkatannya tidak berlangsung lama. Inilah sebabnya mereka membutuhkan booster.
Sementara itu, pada kelompok penyintas yang tidak divaksinasi juga memiliki antibodi dalam 18 bulan pasca infeksi.
Selama penelitian, tidak ada reinfeksi yang terjadi meski varian mutasi virus corona sedang beredar.
Baca Juga: Studi Baru Menunjukkan Ada 2 Cara untuk Mendapatkan Kekebalan Super, Apa Saja?
Jadi, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kekebalan yang berasal dari infeksi asli SARS-CoV-2 bertahan lebih lama dibandingkan dari vaksinasi. Meski antibodi juga meningkat setelah vaksinasi, respons tersebut berumur pendek.
Namun, peneliti mengatakan perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menentikan rejimen dosis dan waktu vaksinasi untuk memastikan respons imun yang memadai pada orang-orang.
Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan, yakni ukuran sampel penelitian kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi