Suara.com - Pengakuan Aliando Syarief bahwa dirinya mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) sejak 2019 pada Kamis (27/1/2022) lalu, membuat banyak penggemar serta rekan artisnya terkejut, termasuk Prilly Latuconsina.
Jauh sebelum ini, pada 2020 lalu Prilly juga pernah mengaku bahwa dirinya mengidap gangguan mental yang sama dengan Aliando.
"Aku OCD. Misal aku lagi makeup, tiba-tiba kayak, 'Sepatu aku miring, tolong geserin, dong. Kalau enggak, aku enggak tenang', gitu. Ada papaku gini, 'Kamu berhenti dong jadi OCD'," ungkap Prilly, mengutip video yang diunggah akun @lambegosiip.
Meski begitu, aktris 25 tahun ini mengaku belum pernah memeriksakannya ke psikolog atau psikiater untuk didiagnosis.
"Aku, tuh, enggak pernah technically ke dokter, terus dikasih tahu kalo aku OCD, gitu. Aku cuma ngerasa, 'Kayaknya gue OCD'," tutur Prilly dalam tayangan Hot Kiss.
Ia menduga dirinya mengidap OCD karena selalu tidak tenang apabila barang-barangnya tidak terorganisir dengan baik. Namun, unggahan tersebut membuat beberapa netizen mengatakan bahwa sebaiknya pemain "My Lecturer My Husband" ini tidak melakukan self diagnose.
"Bukannya mau sok pinter tapi setahu saya OCD itu penyakit dan nggak boleh dibiasain self-diagnose lho, harus atas diagnosa dokter lewat rangkaian tes juga tentunya. Siapa tahu cuma perfeksionis aja, belum sampai OCD. Soalnya itu beda," tutur seorang warganet.
"Ya, nggak bisa self diagnose, dong. Seharusnya better periksa ke ahli kayak gini, tuh. Jangan sampai yang lain ikut-ikutan bilang kena penyakit mental hanya karena menerka-nerka dan googling di internet," imbuh warganet lain.
Bahaya Self Diagnose
Baca Juga: Aliando Syarief Akui Idap OCD Ekstrem, Ibunya: Mamah Selalu Bangga Sama Kamu
Self diagnose merupakan proses mendiagnosis atau mengidentifikasi suatu kondisi medis dalam diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Berdasarkan laman Highland and Spring Clinic, self diagnose tidak hanya buruk, tetapi juga bisa berbahaya. Apabila seseorang mengambil kesimpulan atas kondisinya, mereka berisiko menjalani pengobatan yang salah.
Mencapai diagnosis penyakit mental bisa menjadi proses yang kompleks, terutama ketika seseorang menunjukkan gejala yang berhubungan dengan berbagai penyakit mental.
"Ini sangat berbahaya jika Anda menyangkal gejala tersebut," tulis laman tersebut.
Dalam kasus lain, seseorang mungkin berpikir mereka mengalami beberapa gejala yang sesuai dengan suatu penyakit.
Misalnya, orang tersebut mengalami gejala depresi dan bermasalah dengan fokus dan kurang tidur. Kemungkinan mereka akan mengira menderita depresi berat, ADHD, dan gangguan tidur. Padahal, kurang tidur atau depresi dapat menjadi gejala banyak penyakit mental lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Putus Komunikasi, Prilly Latuconsina Tak Pernah Tahu Kabar Aliando Syarief hingga Alami Gangguan Mental
-
Reaksi Prilly Latuconsina Dengar Aliando Syarief Kena Gangguan Mental: Jangan Takut Minta Bantuan
-
Ngakak! Fitri Tropica dan Suami Bikin Video Parodi Bintang di Surga, Prilly Latuconsina Sampai Keselek
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis