Suara.com - Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang sangat sensitif. Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, otot di saluran pernapasan akan kaku dan membuatnya menyempit.
Selain itu, produksi dahak juga bisa meningkat. Gabungan dua kondisi tersebut akan membuat penderita mengalami gejala asma.
Ada banyak pemicu asma, seperti asap rokok, serbuk sari, jamur, debu, bulu hewan, dan gas berbahaya.
Terkait hal itu, sebuah studi yang meninjau dan menganalisis beberapa penelitian dari Australia telah mengidentifikasi penyebab paling signifikan dari asma.
Asap rokok, bantal atau selimut sintetis merupakan pemicu yang paling sering di lingkungan rumah tangga. Mencegah faktor tersebut dapat mengontrol asma dengan lebih baik.
Pemicu asma di lingkungan rumah
Menurut laporan Science Alert, studi ini memeriksa 56 penelitian yang melibatkan 137.840 orang di Australia.
Hasil dari gabungan data mengonfirmasi bahwa asap rokok, dan tempat tidur sintetis adalah faktor pemicu untuk gejala asma.
Berada di sekitar perokok, seperti di rumah maupun di tempat kerja adalah paparan dalam ruangan yang paling sering dilaporkan oleh penderita asma.
Baca Juga: Beberapa Gejala Asma Pada Kucing dan Cara Merawatnya
Seperti yang diketahui, menghirup asap dapat menganggu paru-paru normal dan menyebabkan iritasi saluran napas. Tidak hanya asma, kondisi tersebut dapat menyebabkan penyakit paru-paru lainnya juga.
Pemicu lainnya adalah alas tidur dari serat yang tidak alami, seperti bahan microfiber, nilon atau akrilik. Barang-barang tempat tidur sintetis ini memiliki tingkat alergen tungau debu yang lebih tinggi.
Bantal sintetis juga lebih mungkin menjebak bulu hewan peliharaan daripada bantal bulu. Tenunan bantal bulu menjadikannya penghalang terhadap alergen yang dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas