Suara.com - Hasil survei serologi menunjukkan 90 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19. Meski begitu, pemberian vaksin booster masih terus dikampanyekan pemerintah. Buat apa?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menekankan vaksin booster merupakan perlindungan tambahan untuk mencegah penularan COVID-19. Sebab risiko penularan akan tetap ada, terutama di musim mudik Lebaran meski antibodi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sudah tinggi.
“Meskipun antibodi yang terbentuk sudah tinggi, bukan berarti masyarakat kemudian langsung bebas begitu saja dari risiko terinfeksi COVID-19,” kata Reisa.
Reisa menuturkan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI telah melakukan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2. Hasilnya menunjukkan sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap COVID-19.
Data Kementerian Kesehatan juga menyebutkan per 27 Maret 2022, cakupan vaksinasi untuk dosis pertama naik menjadi 94,06 persen, dosis kedua 75,79 persen dan pada dosis ketiga sudah mencapai 9,6 persen. Naiknya cakupan vaksinasi itu, juga diikuti dengan tren penurunan kasus COVID-19.
Walaupun demikian, kata Reisa, penularan COVID-19 akan tetap ada apalagi dengan bulan suci Ramadhan di mana masyarakat akan melakukan mobilitas sosial untuk berkumpul dan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Bahkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan dari Kementerian Perhubungan menunjukkan terdapat potensi sebanyak 80 juta orang akan melakukan mudik saat Lebaran 2022.
Selama beraktivitas di bulan Ramadhan, masyarakat cenderung banyak bertemu dengan orang lain termasuk anak-anak dan penduduk lanjut usia (lansia) yang rentan terhadap penularan tersebut.
Adanya pelonggaran dalam syarat perjalanan juga membuat potensi orang yang mudik semakin besar. Sehingga melakukan vaksinasi COVID-19 dapat menjadi salah satu upaya mitigasi untuk melindungi diri dan orang lain.
Baca Juga: Bukan Cuma Buat Pemudik, Vaksin Booster Juga Penting untuk Diberikan Pada Lansia
Reisa meminta seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar sekaligus melengkapi dosis vaksinasi guna memastikan antibodi terbentuk guna memutus rantai penularan COVID-19 di bulan Ramadhan tahun ini.
Reisa juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum mendekatkan diri pada Tuhan dengan berikhtiar menjaga kebersihan melalui protokol kesehatan dan melindungi lingkungan sekitar dari risiko terburuk COVID-19 lewat vaksinasi.
“Mari kita jadikan bulan ini sebagai momen di mana kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Tapi kita juga bisa semakin menunjukkan dengan ibadah yang baik menjaga kebersihan yang baik, menerapkan protokol kesehatan yang baik dan terus berikhtiar untuk menjaga diri dan keluarga supaya terhindar dari COVID-19 dan salah satu caranya adalah dengan melakukan vaksinasi,” ujar dia. [ANTARA]
Berita Terkait
-
8 Artis Cantik Berusia 40 Tahun di 2025, Nomor Empat Masih Betah Sendiri
-
Shin Tae-yong Bikin Dokter Reisa Berubah Memandang Sepak Bola
-
Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?
-
Adu Gaya dr Reisa dan Yunita Siregar saat Dipeluk Jin BTS: Outfit Sporty Feminin vs Kasual ARMY
-
Mimpi Jadi Nyata, Dokter Reisa Pamer Momen Peluk Jin BTS yang Baru Selesai Wajib Militer
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya