Suara.com - Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-31 di Banda Aceh sempat ricuh. Bahkan beredar video yang menampilkan aksi protes anggota dengan narasi ingin mendirikan IDI tandingan, yakni Ikatan Dokter Seluruh Indonesia atau IDSI.
Apa tanggapan IDI? Berita mengenai isu ricuh dalam muktamar IDI masuk dalam daftar berita kanal Kesehatan paling populer edisi Selasa, 5 April 2022 berikut ini.
1. Eksklusif: IDI Buka Suara Ungkap Penyebab Kericuhan di Muktamar ke-31, Benarkah Karena Terawan?
Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-31 di Banda Aceh beberapa waktu lalu menghasilkan putusan pemberhentian tetap Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.
Namun putusan itu disebut menjadi pemicu Muktamar IDI ricuh, bahkan beredar video yang menampilkan aksi protes anggota dengan narasi ingin mendirikan IDI tandingan, yakni Ikatan Dokter Seluruh Indonesia atau IDSI.
2. Bau Ketiak Menyengat meski Pakai Deodoran, Ahli Ungkap 5 Penyebabnya
Bau badan atau bau ketiak bisa membuat seseorang tidak percaya diri. Umumnya, orang akan mengatasi kondisi ini dengan menggunakan deodoran.
Namun, Anda perlu waspada bila bau ketiak masih menyengat meskipun sudah memakai deodoran.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Sudah Tak Sesuai Tujuan, Anggota Komisi IX DPR RI Minta IDI Dibubarkan
3. Dokter Reisa Ungkap Kelompok yang Boleh Mudik Tanpa Vaksinasi COVID-19
Vaksinasi COVID-19 menjadi syarat wajib untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Namun, ada satu kelompok yang tidak perlu melakukannya. Siapa?
Dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro,pemudik dengan kriteria usia di bawah 6 tahun dikecualikan dari ketentuan vaksinasi COVID-19 dan tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes usap PCR maupun antigen.
4. WHO: 99 Persen Populasi Dunia Menghirup Udara yang Tidak Sehat
Kualitas udara di dunia sudah tidak sehat. Lebih dari 6 ribu kota di 117 negara, atau 99 persen dari populasi dunia, menghirup udara yang melebihi batas aman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Kondisi itu tentu mengancam kesehatan manusia. Banyak orang tidak sadar telah menghirup partikel halus dan nitrogen dioksida yang tidak sehat.
5. Risiko Masalah Kesehatan yang Terjadi Saat Perubahan Suhu Mendadak
Lingkungan atau ruangan dengan suhu ekstrem, seperti terlalu dingin atau terlalu panas, dapat mengubah suhu tubuh.
Selain itu, berada di cuaca terlalu panas dan terik, atau berada di dalam ruangan pengap dan panas tanpa AC juga bisa menyebabkan perubahan suhu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas