Suara.com - Kekurangan vitamin D termasuk masalah kesehatan serius tetapi sering kali diabaikan. Padahal, tubuh manusia membutuhkan sejumlah vitamin D untuk fungsi normal.
Sayangnya, beberapa faktor bisa menyebabkan kebutuhan vitamin D tidak terpenuhi, salah satu faktor gaya hidup.
Pada akhirnya, kekurangan vitamin D bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan dan sering kali tanda-tanda ini terlihat ketika penyakit telah mencapai tahap selanjutnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami pentingnya vitamin D dan mengawasi tanda dan gejala kekurangan vitamin D.
Sebelum itu, Anda perlu tahu bahwa vitamin D berfungsi mengatur kalsium dan fosfor dalam tubuh, yang mana kedua elemen ini penting untuk kesehatan tulang, gigi dan otot.
Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin D dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker, membantu mengendalikan infeksi dan mengurangi peradangan.
Orang yang berusia di atas 70 tahun disarankan harus mengonsumsi 20 mikrogram vitamin D setiap hari. Jumlah vitamin D yang lebih tinggi direkomendasikan bagi mereka yang tidak terkena paparan sinar matahari yang cukup.
Bila tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin D sesuai kebutuhan, kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah penyakit yang berkaitan dengan tulang.
Pada anak-anak, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan rakhitis. Rakhitis adalah penyakit langka, di mana tulang lunak dan mudah ditekuk.
Penyebab utama rakhitis adalah kekurangan asupan vitamin D dan/atau kalsium, atau masalah fisiologis yang terkait dengan metabolisme nutrisi ini.
Kekurangan vitamin D juga menyebabkan kelemahan otot dan kram. Kondisi ini juga menyebabkan osteomalacia pada orang dewasa.
Gejala Kekurangan Vitamin D
Meskipun kondisi ini sering tak disadari, ada beberapa tanda yang ditunjukkan tubuh saat kekurangan vitamin D.
Jika seseorang mengenali gejala ini lebih awal dan mulai makan, atau mendapat sinar matahari yang tepat atau bahkan mengonsumsi suplemen. Maka, komplikasi kesehatan terkait vitamin D bisa dihindari.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa gejala kekurangan vitamin D yang paling umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya