Suara.com - Operasi tulang belakang atau bedah ortopedi kerap dilakukan untuk pasien dengan saraf terjepit, patah tulang karena osteoporosis, kelainan skoliosis hingga cidera karena kecelakaan.
Proses operasi tulang belakang dipastikan memerlukan tindakan pemotongan tulang, untuk membenahi posisi dan struktur tulang belakang agar kembali simetris atau seimbang, sehingga bisa leluasa beraktivitas.
Tapi yang bikin penasaran, karena tulang keras, lalu bagaimana proses dokter menyatukan kembali tulang yang dipotong?
Chairman of Gatam Institute Eka Hospital Orthopedic & Spine Center, Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT membenarkan jika setelah operasi ortopedi, tulang yang sempat dipotong atau diperbaiki posisinya harus disatukan kembali.
Adapun proses penyatuannya memerlukan baut atau sekrup agar tulang kembali tersambung setelah operasi selesai.
"Sebetulnya penyatuan tulang itu bisa dilakukan dengan menggandeng antar tulang, karena antara tulang belakang dengan tulang belakang itu ada sendi, sendi itu digandeng dengan satu baut atau skrup dan ada batangnya," ujar Dr. Lutfhi di RS Eka Hospital BSD, Tangerang, Banten, Senin (26/4/2022).
Proses menyambung tulang dengan sekrup, dalam bahasa medis disebut dengan penyatuan antar tulang, yang selanjutnya tulang baru akan terbentuk, dan akan menutupi sekrup.
"Dengan demikian tulang belakang jadi stabil, lama kelamaan dia akan terbentuk tulang baru, jadi nyatu," jelasnya.
Lebih lanjut, dokter yang juga ahli bedah tulang belakang dengan robot itu memastikan bahwa sekrup yang sudah dipasang di tulang belakang tidak bisa lagi diambil dan akan tertanam seiring dengan tumbuhnya tulang baru.
Baca Juga: Tidak Seperti Bir dan Minuman Beralkohol Lainnya, Wine Justru Punya Manfaat 'Unik' Bagi Tubuh
"Nggak perlu lagi diambil, sekrup itu tidak bisa dicabut kalau sudah terbentuk tulang baru," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?