Suara.com - Cacar monyet atau monkeypox merupakan infeksi langka yang berasal dari Afrika tengah dan barat. Saat ini, cacar monyet menyebar cukup pesat di Eropa.
Meskipun penularan cacar monyet ini diketahui tidak separah virus corona Covid-19, wabah ini belum bisa dianggap terkendali.
Profesor Paul Hunter dari University of East Anglia mengatakan sekarang ini belum ada bukti yang jelas bahwa epidemi ini bisa dikendalikan.
Karena, sekarang ini pelacakan kontak dekat dengan pasien belum sepenuhnya mampu menghentikan penyebaran virus cacar monyet.
Beda dengan virus corona Covid-19, cacar monyet tidak menyebar dengan mudah, virus ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit atau dalam tetesan besar yang berpindah dari satu orang ke orang lain.
"Jumlah kasus baru ini menunjukkan bahwa kita belum mengendalikan epidemi cacar monyet," kata Profesor Jimmy Whitworth dari London School of Hygiene and Tropical Medicine dikutip dari Express.
Karena itulah, para ilmuwan khawatir klub malam dan festival bisa menjadi tempat penyebaran virus cacar monyet.
Meskipun siapa pun dari jenis kelamin atau seksualitas apa pun bisa terkena cacar monyet, yang paling terpengaruh adalah pria muda yang aktif secara seksual yang berhubungan seks dengan pria lain.
Tapi, para ilmuwan dan dokter menekankan bahwa cacar monyet dapat ditularkan oleh siapa saja, tidak hanya pada komunitas LGBT.
Baca Juga: Ria Ricis Tetap Aktif Berolahraga di Usia Kehamilan 32 Minggu, Apa Manfaatnya?
Sejauh ini, Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya menyarankan siapa pun yang menderita cacar monyet untuk mengisolasi diri selama tiga minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara