Suara.com - Potret seorang lelaki yang diduga mengindap cacar monyet di kereta yang penuh sesak viral di media sosialm
Foto viral tersebut telah diberi label "sangat memprihatinkan" oleh seorang ahli penyakit menular Australia. Foto penumpang yang diduga menular itu diambil pada 15 Juli dan kemudian dibagikan di Twitter oleh seorang dokter yang melihatnya.
Meskipun tidak dapat diverifikasi apakah pria dalam gambar tersebut menderita cacar monyet, dokter tersebut telah berbicara di saluran berita Spanyol setelah gambar itu beredar luas secara online. Demikian seperti dilansir dari Yahoo News.
Dalam foto tersebut, luka dan benjolan terlihat di kaki pria itu dan dokter mengklaim bahwa dia "dipenuhi dengan luka dari kepala hingga kaki".
Dokter mengatakan dia menyaksikan pria itu di kereta bawah tanah di Madrid, ibu kota Spanyol. Dia dengan hati-hati mendekati pria itu dan bertanya mengapa dia berada di kereta bawah tanah jika dia menderita cacar monyet.
Pria itu mengatakan dokternya tidak menyuruhnya untuk tinggal di rumah dan mengisolasi, tetapi dia menginstruksikannya untuk memakai masker.
Dokter mengatakan dia mencoba menjelaskan kepadanya bahwa luka di tubuhnya adalah yang paling menular dan menyarankan mungkin dia tidak mengerti instruksi dokternya.
Seorang wanita yang dekat dengan pria itu ditanya apakah dia khawatir akan sakit dan jawabannya sama mengkhawatirkannya.
Menurut dokter, wanita itu mengatakan dia tidak khawatir karena dia bukan gay dan pemerintah telah mengatakan bahwa orang-orang straight tidak perlu khawatir.
Baca Juga: Untuk Tujuan Penelitian, 50 Orang di Jepang Mendapat Vaksin Cacar Guna Mencegah Cacar Monyet
Pada hari Jumat, kementerian kesehatan Spanyol melaporkan 4298 orang terinfeksi virus, menjadikannya negara Eropa terkemuka untuk kasus cacar monyet.
Dari kasus yang diidentifikasi di Spanyol, 3500 adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain dan hanya 64 adalah perempuan. Negara itu juga melaporkan kematian cacar monyet pertama di Eropa selama akhir pekan.
Kasus monkeypox kereta bawah tanah 'sangat memprihatinkan'
Paul Griffin, Direktur Penyakit Menular di Mater Health Services, Associate Professor of Medicine di University of Queensland mengatakan laporan ini mengecewakan.
"Ini benar-benar mengecewakan, bukan? Maksud saya, ini benar-benar mengkhawatirkan," katanya kepada Yahoo News Australia.
Prof Griffin mengatakan karena monkeypox umumnya terlihat, penularan harus mudah dikendalikan, dengan orang yang menular diminta untuk mengisolasi untuk menghilangkan penularan lebih lanjut.
"Tetapi jika orang tidak menganggapnya serius dan tidak mengisolasi diri mereka sendiri, ya, itu pasti bisa memfasilitasi penyebaran dan membuat sesuatu yang seharusnya bisa kita kendalikan jauh lebih menantang," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!