Suara.com - Banyak orang ingin menurunkan berat badan dengan berbagai cara. Kini, peneliti menemukan 'metode' lain yang juga terbukti mengurangi berat tubuh, yakni membatasi waktu makan antara pukul 7 pagi hingga 3 sore.
Itu diketahui dari uji klinis acak terhadap 90 orang dewasa obesitas di Amerika Serikat, yang dilakukan antara Agustus 2018 hingga April 2020.
Hasilnya menunjukkan orang yang membatasi waktu makan kehilangan sekitar 2,27 kilogram berat badannya dibanding orang yang makan dalam waktu lebih dari 12 jam atau lebih.
Tidak hanya itu, tekanan darah mereka juga menurun setelah 14 minggu mempraktikkan cara tersebut.
Metode itu juga meningkatkan suasana hati dengan mengurangi kelelahan dan perasaan depresi, serta meningkatkan kekuatan.
“Oleh karena itu, intervensi early time-restricted eating (eTRE) bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk obesitas dan hipertensi,” kata para penulis, dikutip dari New York Post.
Menurut mereka, intervensi eTRE layak, karena peserta penelitian rata-rata mempraktikkannya dalam enam hari per minggu, dan sebagian besar peserta mematuhi setidaknya lima hari per minggu.
Meski begitu, peneliti mengatakan perlu dilakukan studi yang lebih besar di masa depan untuk mengonfirmasi apakah lebih baik menghilangkan lemak saja.
Uji coba klinis di masa depa perlu memasukkan orang dengan jumlah peserta lebih banyak, hingga sekitar 300 peserta.
Selain itu, penelitian di masa depan juga harus menyelidiki apakah waktu dan durasi makan memengaruhi hasil penelitian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara