Suara.com - Persalinan tentu jadi momen yang paling ditunggu ibu untuk bertemu dengan anaknya. Sejak awal kehamilan, dokter maupun bidan sebenarnya bisa menghitung hari perkiraan lahir (HPL) berdasarkan usia janin.
Tetapi, HPL tersebut sebenarnya tidak menjadi tanggal yang pasti. Terutama bila persalinan berlangsung secara normal, bayi bisa saja lahir lebih cepat atau lebih lambat beberapa hari dari HPL.
Biasanya waktu perkiraan lahir terjadi saat usia janin 38-40 minggu. Pergeseran waktu persalinan dari HPL normalnya tidak lebih dari tujuh hari.
"Kalau mundur ini kita batasi enggak lebih sampai satu atau dua minggu dari HPL yang sudah ditentukan. Kalau misalkan lebih dari itu takutnya nanti ada masalah pada janin," kata dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Bila sudah mencapai usia 40 minggu belum ada tanda persalinan, biasanya ibu mulai dibantu berikan induksi untuk merangsang kontraksi. Atau bisa juga dokter menyarankan langsung persalinan sesar untuk mencegah bahaya terhadap janin.
Dokter Jeffry menyampaikan, ibu hamil perlu memahami faktor risiko yang menyebabkan bayi terlambat lahir dari HPL juga yang membuatnya harus lahir secara sesar.
"Kalau mau lahiran ada beberapa hal yang kita bisa jadi patokan. Misalnya, ini masih bisa kok ditunggu jadi induksi aja, ini harus dilahirin segera. Semua keputusan itu berdasarkan pemeriksaan," ujarnya.
Berikut sejumlah pemeriksaan yang dilakukan saat bayi lahir lewat dari HPL:
1. Kondisi Janin
Baca Juga: Cara Hitung Hari Perkiraan Lahir Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Dokter akan langsung periksa kondisi janin dalam kandungan, berupa berat badannya, detak jantung bayi, juga pertumbuhan dan perkembangannya.
Berat bayi dianggap cukup bisa seberat minimal 2,5 kilogram. Sedangkan detak jantung janin juga tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Normalnya, 110 sampai 160 per menit. Apabila detak jantung terlalu cepat atau terlalu lambat busa jadi tanda janin tidak sejahtera, artinya kurang mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang optimal dari ibu.
2. Posisi Janin
Posisi janin dalam rahim juga perlu dipastikan apakah sudah mapan atau belum. Menurut dokter Jeffry, bayi bisa jadi posisinya masih melintang, sungsang, atau sudah di bawah tapi kepalanya belum masuk ke panggul. Hal itu jadi salah satu perkiraan dokter perlu menunggu atau bayi harus dilahirkan segera, entah secara normal maupun sesar.
3. Kadar Air Ketuban
Air ketuban sangat diperlukan janin selama dalam kandungan. Dokter biasanya akan semakin intens memeriksa air keruban terutama saat janin semakin besar. Selain jumlahnya, kondisi air ketuban juga harus diperiksa apakah masih jernih atau sudah keruh.
Berita Terkait
-
Driver Ojol Dapat Order buat Kubur Jasad Bayi, Hal Tidak Terduga Malah Terjadi, Publik: Banyak Polisi Yang Nyamar
-
Terpopuler: Pasien Protes Gegara Operasi Dibatalkan Sepihak Oleh Perawat, Bocah SD Dikeluarkan dari Barisan Gerak Jalan
-
Apes! Niat Pesan Ojol buat Kubur Jasad Bayi Diduga Korban Aborsi, Orang Ini Malah Diantar ke Kantor Polisi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?