Suara.com - Dua industri farmasi Indonesia dipidanakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), diduga sebabkan gagal ginjal akut anak Indonesia, karena produknya mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sangat tinggi.
Keputusan ini disampaikan langsung Kepala BPOM Penny K. Lukito, bahwa pihaknya bekerjasama dengan kepolisian untuk memperkarakan 2 industri farmasi tersebut ke ranah hukum.
"Dalam prosesnya mendapatkan 2 industri farmasi yang akan kami tindak lanjuti jadi pidana. Jadi kedeputian 4, kedeputian penindakan sudah kami tugaskan untuk masuk ke industri farmasi tersebut, kerjasama kepolisian dan perkara pidana," ujar Penny saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (24/10/2022).
Penny menambahkan, tidak hanya melebihi ambang batas atau tolerable daily intake (TDI) 0,5 miligram per kilo berat badan per hari, kadar cemaran EG dan DEG di produk obat sirup yang diproduksi 2 industri farmasi itu sangat berbahaya dan mematikan bagi tubuh khususnya bagi anak.
"Tidak hanya konsentrasi sebagai kontaminan tapi sangat-sangat tinggi, tentu sangat toxic (beracun), itu bisa tepat diduga mengakibatkan ginjal akut," jelas Penny.
Sayangnya, Penny enggan menyebutkan lebih jauh apa nama 2 industri farmasi tersebut, dan meminta masyarakat bersabar karena sedang diproses serta diinvestigasi lebih lanjut oleh pihak terkait.
Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih serta menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal. Umumnya, ginjal menyaring kotoran dalam tubuh dan membuangnya melalui urin atau air kencing.
"Kita tidak sebutkan sekarang karena prosesnya masih berlangsung, nanti akan dikomunikasikan dengan masyarakat," jelas Penny.
Sementara itu per 23 Oktober 2022, Kemenkes menemukan 245 kasus gagal ginjal akut pada anak di seluruh Indonesia, dengan 141 anak di antaranya meninggal dunia, 66 dalam masa perawatan dan 38 anak berhasil dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Menkes Budi: Obat Gagal Ginjal Akut Diberikan Gratis kepada Pasien
Batu Ginjal Kalsium Oksalat Sebabkan Kematian Anak
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkata kristal kalsium oksalat atau batu ginjal berbentuk kristal kecil tajam merusak ginjal bayi dan balita, dan menyebabkan gangguan ginjal akut hingga meninggal dunia.
Menkes Budi mengatakan hasil biopsi bayi sakit dan meninggal ini, karena mengonsumsi obat sirup tercemar etilen glikol, dietilen glikol, dan glikol ether dengan kadar melebihi ambang batas.
"Kayak kristal kecil tajam itu di ginjal para balita kita, ya jadinya rusak," ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Oktober 2022.
Kristal kecil tajam ini kata Menkes Budi, terjadi karena reaksi tubuh merespon masuknya zat kimia berbahaya etilen glikol, dietilen glikol dan glikol ether.
"Senyawa kimia (cemaran) ini, kalau masuk ke kita, tubuh akan melakukan metabolisme, mengubah senyawa jadi kristal kalsium oksalat," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas