Mereka mengklaim tidak ada dampak buruk dari itu, padahal jelas bertentangan dengan praktik kesehatan publik yang sudah lama terbukti aman.
Sebaliknya, pernyataan Trump malah mengalihkan perhatian dari riset ilmiah penting untuk benar-benar memahami penyebab autisme dan mengembangkan dukungan serta intervensi yang lebih baik untuk orang autistik dan keluarganya.
Autisme tidak hanya disebabkan oleh satu hal. Sebaliknya, autisme merupakan kombinasi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan.
Sains menunjukkan faktor genetik punya peran paling besar; ratusan gen sudah dikaitkan dengan autisme, dan perubahan genetik, baik bawaan maupun spontan, bisa memengaruhi perkembangan otak.
Faktor lingkungan juga penting, terutama saat hamil, misalnya usia orang tua, kelahiran prematur atau berat lahir rendah, dan kondisi yang memengaruhi otak janin seperti demam atau sakit saat hamil.
Ilmu pengetahuan saat ini menunjukkan autisme muncul dari interaksi kompleks antara kerentanan genetik dengan faktor lingkungan selama perkembangan otak.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke