Suara.com - Baru saja selesai makan siang, tiba-tiba telepon genggam berdering. Di luar dugaan, bukan dari kolega atau rekan elite politik lainnya. Asisten pribadi memberi tahu ada telepon dari presiden.
Waktu menunjukan pukul 13.30 WIB siang pada Kamis 26 Januari 2023. Surya Paloh pun menerima telepon itu. Dari ujung telepon terdengar suara Presiden Jokowi menyapa Paloh.
"Apakah Bapak Surya ada di Jakarta atau tidak?” tanya Jokowi.
Lalu orang nomor satu di Indonesia itu mengundang Ketua Umum Partai NasDem untuk bertemu di Istana Kepresidenan Jakarta pukul 16.00 sore.
Surya lalu bersiap-siap untuk berangkat ke Istana di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Ia berangkat sendiri dengan diantar sopir, tanpa didampingi jajaran pengurus NasDem. Pertemuan khusus antara kedua tokoh nasional itu berlangsung sekitar satu jam lebih.
"Spontan saja Pak Jokowi telepon Pak Surya, jadi bukan dipanggil ya," kata Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto dalam perbincangan dengan Suara.com, Senin (30/1) kemarin.
Hari itu komunikasi pertama Jokowi dan Surya setelah tiga bulan tidak bertemu. Komunikasi mereka buntu sejak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden pada 3 Oktober 2022. “Biasanya setiap bulan ketemu, tiga bulan terakhir saja ya memang tidak ketemu. Tapi tidak ada istilahnya saling ngerem, spontan saja,” ujarnya.
Mereka berbicara empat mata. Yang dibahas dalam pertemuan itu, salah satunya berbagai tantangan yang bakal dihadapi terkait pemilu 2024. Jokowi mengingatkan soal soliditas partai politik mengenai dukungan terhadap pemerintah, termasuk NasDem.
"Pembahasannya lebih kepada tentang bagaimana Indonesia tantangannya banyak masuk tahun pemilu, maka perlunya soliditas," tutur dia.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPP Partai NasDem Ahmad Ali menuturkan, banyak hal yang dibicarakan Jokowi dan Surya Paloh dalam pertemuan sekitar satu jam lebih pekan lalu. Tak terkecuali membahas mengenai perombakan kabinet atau reshuffle yang santer sebelumnya menteri dari Nasdem bakal didepak Jokowi.
"Apa yang dibicarakan oleh beliau sekitar satu jam lebih itu kalau semata-mata bicara soal reshuffle rasanya tidak masuk akal," katanya.
Namun Ali tidak menjelaskan secara detil apa saja yang dibahas Jokowi dan Surya.
"Yang mereka bicarakan berdua, hanya Pak Jokowi dan Pak Surya yang tahu,” tuturnya.
Rabu Pon
Presiden Joko Widodo pun akhirnya angkat bicara terkait pertemuannya dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Kamis pekan lalu. Jokowi membenarkan pertemuan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Golden Ticket Tak jadi Jaminan Terhindar dari Rintangan, Anies Akan Mundur Pencapresan atau Bertahan?
-
PKS Akhirnya Beri Kepastian ke NasDem dan Demokrat, Denny Siregar: Gini Kan Anies Lega, Nggak Nangis-Nangis Lagi
-
Cuitan Mardani Ali Sera Ini Pastikan PKS Dukung Anies Baswedan, Ikuti NasDem dan Demokrat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024