Penundaan Pemilu 2024 saat ini memang tengah menjadi sorotan publik. Tak sedikit pihak yang berdebat dengan adanya fenomena penundaan Pemilu karena dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi negara.
Seperti diketahui, sebelumnya Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan gugatan yang dilayangkan oleh Partai Prima terhadap KPU yang merasa dirugikan karena tidak lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024. Menanggapi adanya keputusan tersebut, KPU pun secara resmi telah mendaftarkan memori banding.
Di antara banyaknya pihak yang melakukan penentangan terhadap penundaan Pemilu 2024, kini muncul Partai Berkarya yang dipimpin oleh Muchdi Purwoprandjono yang justru mendukung adanya putusan penundaan Pemilu 2024 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terkait Penundaan Pemilu.
Partai Berkarya menilai bahwa proses tahapan pemilu sejak awal penuh dengan kekacauan, sehingga tidak bisa berjalan dengan baik sebagaimana yang seharusnya dilakukan.
Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah menyebutkan bahwa proses tahapan pemilu yang tidak baik tentu saja akan berdampak pada hasil tahapan yang tidak baik juga. Proses yang tidak berjalan dengan baik tersebut berpengaruh pada kualitas demokrasi.
Lantas, seperti apakah profil dari Partai Berkarya yang dukung penundaan pemilu tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Partai Beringin Karya atau Partai Berkarya merupakan salah satu partai politik yang terbentuk di Indonesia.
Pembentukan Partai Berkarya sendiri merupakan penggabungan dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik (Nasrep)
Sejarah Partai Berkarya
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Airlangga Perintahkan Anggota Fraksi Golkar Safari Ramadhan
Melansir dari situs resmi Partai Berkarya, tercatat pada akta notaris partai ini didirikan pada 2 Mei 2016. Kemudian, pada 13 Oktober 2016 terbitlah Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan penggabungan Partai Berkarya dan Partai Nasrep.
Ketua Umum Partai Berkarya yang pertama yakni Neneng Anjarwati Tuty, ia menjabat untuk periode 2016-2018.
Kepemimpinan Neneng kemudian digantikan oleh Hutomo Mandala Putra atau yang lebih akrab dengan sapaan Tommy Soeharto. Tommy sendiri menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya untuk periode 2018-2020.
Jabatan Tommy lalu digantikan oleh mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr mulai dari 2020.
Lambang Partai Berkarya adalah pohon beringin yang memiliki latar warna kuning dan dikelilingi oleh rantai dan kemudian dibawahnya ada pita bertuliskan Beringin Karya.
Logo tersebut mulanya dipandang mirip dengan lambang dari Partai Golkar. Namun, menurut Tuty hal tersebut hanyalah kesamaan semata-mata dan bukanlah upaya untuk menjiplak Partai Golkar.
Berita Terkait
-
Serap Aspirasi Masyarakat, Airlangga Perintahkan Anggota Fraksi Golkar Safari Ramadhan
-
Jauhi Politik Uang! Ini Kata Pj Wali Kota Pekanbaru Soal Pemilu 2024
-
Gibran Unggah Foto Berisi Ajakan Coblos Anies Baswedan di Pemilu 2024
-
Dukung Penundaan Pemilu 2024, Partai Berkarya: Putusan PN Jakpus Harus Dihormati
-
Heboh! Betah Menjanda, Nafa Urbach Jadikan Yuni Shara Panutan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024