Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, menilai bahwa adanya ide membentuk Koalisi Besar untuk Pilpres 2024 itu adalah hal yang ideal. Tapi ia mengingatkan, adanya hal tersebut jangan sampai hanya menghadirkan satu pasangan capres-cawapres saja.
"Pada saat bertemu Pak Prabowo kita sudah pada tahap untuk menegaskan terbentuknya koalisi, dan yang terakhir adalah Koalisi Besar saat Pak Presiden datang ke Kantor PAN. Dan Kami sampaikan hal itu sangat ideal. Dan seluruh partai bersama-sama, membangun politik kita ke depan. Tapi jangan sampai hanya muncul satu pasangan calon," kata Yusril kepada wartawan dikutip Jumat (14/4/2023).
Sebagai Pakar Hukum Tata Negara, Yusril mengingatkan, kalau Pilpres hanya menghadirkan satu pasangan calon saja, sangat berbahaya bagi konstitusi.
"Karena itu masalah bagi konstitusi kita. Kalau bisa ada dua atau tiga pasangan calon, karena UUD 1945 hasil amandemen mengisyaratkan pasangan calon harus 2. Kalau satu apakah bisa dilaksanakan?," tuturnya.
Yusril mengaku turut mendiskusikan soal potensi munculnya satu pasangan calon saja dalam Pilpres. Hal yang dibicarakan adalah soal kemungkinan juga potensi terjadinya krisis.
"Kalau saya baca undang-undangnya. Satu itu asalnya dua tapi yang satunya itu mungkin meninggal atau segala macam begitu sehingga yang satu tetap diteruskan, tapi kalau dari awal cuma sepasang apa pemilunya bisa dilaksanakan atau tidak jadi itu yang tadi kami diskusikan dengan PAN juga bagaimana kita mengantisipasi kalau krisis seperti itu terjadi," tuturnya.
"Kalau pasalnya cuma 1 pemilu tidak bisa dilaksanakan, presidennya tanggal 20 Oktober sudah selesai, besok siapa yang bertanggung jawab di negara ini?," sambungnya.
Kendati begitu, Yusril mengaku belum melihat adanya tanda-tanda hanya diikuti satu pasangan calon saja. Namun, dirinya cukup mewaspadai hal tersebut.
"Belum kelihatan sih. Tapi kita mewaspadai jangan sampai hal itu terjadi. Kalau saya kan orang hukum tata negara, selalu berpikir antisipatif. Jangan sampai hal-hal yang seperti itu terjadi. Harus diantisipasi dari awal. Jadi kalau koalisi besar, bisa akhirnya cuma satu pasangan. Itu harus dipikirkan juga. Harus tetap minimal ada dua pasangan," pungkasnya.
Baca Juga: Yusril Barharap Pilpres 2024 Tidak Hanya Diikuti Satu Pasangan Calon, Ini Alasannya
Berita Terkait
-
Bantah Deklarasi Koalisi Besar Mandek Gegara Tunggu PDIP, PAN: Kami Cuma Tunggu Titik Temu
-
PPP Sebut Koalisi Besar Masih Sebatas Tahap Pembicaraan
-
Cek Fakta Kabar PDIP Blitar Resmi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
-
Yusril Barharap Pilpres 2024 Tidak Hanya Diikuti Satu Pasangan Calon, Ini Alasannya
-
Ada Tiga Skema yang Bisa Jadi Pilihan, PDIP Siap Hadapi Pilpres 2024
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024