Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo melontarkan pertanyaan yang terlalu tendensius mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) saat debat perdana Pilpres 2024.
Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono mengungkapkan, pertanyaan Ganjar tersebut justru bisa menjadi momen penting bagi publik agar memahami rekam jejak masing-masing capres termasuk Prabowo.
"Ya kalau saya tidak menyayangkan tetapi kan publik bisa memaknai itu semua ya. Bahwa sekali lagi jejak digital dalam suatu track record perjalanan tokoh-tokoh kita ini rakyat sudah semuanya mengantongi itu," kata Mardiono di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End MNC, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Menurutnya, adanya jejak-jejak digital juga tak bisa dipungkiri oleh Prabowo terkait persoalan HAM masa lalu.
"Apalagi sekali lagi jejak digital ini kan datang untuk diputar kembali bagaimana jejak langkah para tokoh-tokoh kita itu yang tidak bisa dipungkiri lagi," tuturnya.
Ia pun menilai, sebenarnya soal anggapan tendensius itu bisa terpatahkan, dengan pembuktian dari Prabowo itu sendiri.
"Menurut saya konotasi tendensius itu bisa dipatahkan oleh bagaimana bisa membuktikan ya bahwa apa yang dijelaskan oleh pihak lain atau pihak kompetitor itu adalah tidak benar," ujarnya.
"Ketidakbenaran itu harus dibuktikan dengan fakta, jadi bukan pada tendensius atau tidak tendensius, tapi harus dibuktikan diclearkan bahwa faktanya itu misalnya itu tidak ada. Jadi kalau dibilang saya oh Pak Ketum PPP ini kan tadi dari Jaksel enggak saya dari Jakut ini lho liat CCTV misalnya gitu kan ya," sambungnya.
Dalam debat perdana Pilpres 2024 capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertanya kepada capres nomor urut 1, Prabowo Subianto bila menjadi presiden apakah akan membantu keluarga korban penculikan untuk berziarah ke makamnya, dan apakah jika jadi presiden akan membuat pengadilan HAM adhoc.
Baca Juga: Lagi-lagi Senggol Proyek IKN, Anies: Uangnya Bisa Dipakai Perbaiki Jalan Rusak
Menjawab pertanyaan itu Prabowo mengatakan, jika dirinya sudah berkali-kali menjawab soal isu pelanggaran HAM dan kasus penculikan aktivis. Terlebih ketika isu itu selalu muncul. Pertanyaan Ganjar pun dianggap tendensius.
"Jadi apalagi mau ditanya kepada saya? Saya sudah, saya sudah menjawab berkali-kali ada rekam digitalnya. Saya sudah jawab berkali kali tiap lima tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," kata Prabowo.
Ia mengatakan, bahwa dirinya merupakan orang yang keras dalam membela Hak Asasi Manusia (HAM).
"Bapak, bapak tahu, bapak tahu data nggak? Bapak tanya ke kapolda tahun ini berapa orang ilang di dki? Tahun ini, ya. Ada mayat yang diketemukan baru beerapa hari lalu dan sebagainya. Come on mas Ganjar. Ya. Jadi saya tadi katakan saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela Hak Asasi Manusia," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Terima Aspirasi Masyarakat Riau, Anies Ingatkan Pentingnya Kemenangan di Pileg untuk Jalankan Perubahan
-
Sapa Ribuan Relawan di Riau, Anies Gaungkan Perubahan
-
Riwayat Pendidikan 3 Anak Capres Pilpres 2023: Alam Ganjar, Mutiara Baswedan, dan Didit Prabowo
-
Ganjar Singgung soal Makam Korban 98, Prabowo Subianto Langsung Keringetan
-
Lagi-lagi Senggol Proyek IKN, Anies: Uangnya Bisa Dipakai Perbaiki Jalan Rusak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024