Suara.com - Perasaan teduh dan adem langsung terasa begitu kaki menjejak Taman Kota, di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten.
Paru-paru saya juga langsung menghirup udara yang luar biasa segar. Padahal matahari sedang terik-teriknya dan lalu lalang kendaraan yang melintas juga sedang ramai-ramainya.
Semua kebisingan itu seolah teredam oleh rimbunnya tanaman yang ada. Di tengah keteduhan itu, sejumlah anak asyik bermain di taman bermain yang ada. Beberapa pasangan muda tak mau kalah untuk mengisi waktu luangnya di sana. Sesekali, kicau burung meningkahi keasyikan di Taman Kota ini.
Sudah lama Taman Kota ini menjadi pilihan warga BSD dan sekitarnya untuk 'melarikan diri' dari polusi dan kesibukan kota.
Di akhir pekan, Taman Kota dipenuhi pencinta senam aerobik ataupun senam taichi untuk melakukan kegiatan bersama.
Taman ini juga sering dijadikan tempat kumpul-kumpul. Tak heran, karena lokasinya yang strategis dan sangat mudah dijangkau, tak hanya oleh warga BSD tetapi juga warga Bintaro sekalipun.
Tempatnya juga sangat bersih. Saat saya mampir hampir tak ada sampah yang tercecer. Di bagian depan kios-kios berjejer rapi, menjual berbagai macam makanan dan minuman. Untuk menjaga kebersihan taman, pedagang asongan dilarang masuk ke area taman.
Situasi di dalam Taman Kota I BSD
(suara.com/Dinda Rachmawati)
Ribuan batang pohon dari sekitar 60 jenis tumbuhan menjadikan hutan kota seluas 2,5 hektar ini sebagai paru-paru sekaligus 'surga' di tengah bisingnya kota.
Mereka yang suka lari, dijamin bakal jatuh cinta dengan Taman KOta I. Sebuah jalur lari memutari taman lengkap dengan petunjuk jarak. Sehingga kita dapat mengetahui berapa jarak yang sudah ditempuh. Ingin melancarkan peredaran darah? Ada jalur refleksi gratis di sini. Cukup melepaskan alas kaki dan berjalan di jalur berkerikil itu, maka layanan pijat itu hadir di depan Anda.
Maka, jempol layak diacungkan untuk pengembang Bumi Serpong Taman (BSD) yang memiliki ide untuk membangun sebuah oase untuk relaksasi maupun berolah raga. Apalagi untuk masuk ke taman seluas 2,5 hektar ini, pengunjung tidak dipungut bayaran sepeserpun. Mereka hanya diminta kerelaannya untuk ikut merawat dan menjaga kebersihan taman ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta