Suara.com - Jarum jam menunjukkan pukul 17.30 waktu Indonesia barat (WIB), saat saya tiba di Dapur Raya yang terletak di lower ground Pasaraya Blok M. Situasi sudah mulai ramai. Orang-orang sudah mulai berdatangan, sebagian tampak berkeliling memilih makanan untuk berbuka.
Beberapa lainnya tampak sudah menghadap hidangan untuk berbuka. Dan, hhmmm aroma makanan yang menguar menerbitkan selera. Tapi seperti yang dipesankan seorang teman saya menyempatkan diri untuk berkeliling terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan.
Sejumlah gerobak jajanan tradisional, terutama dari Jakarta, langsung menyambut pengunjung Dapur Raya. Ada gerobak tahu gejrot, sate, kerak telor, es cendol, es dawet, es cincau, es doger, dan sebagainya. Semuanya terasa menggoda untuk berbuka.
Masuk ke dalam, berbagai counter kuliner dari ujung ke ujung mengelilingi area makan yang ditata dengan gaya cozy.
Ternyata pusat jajan yang mengusung tema "Otentic Indonesia Kitchen" menawarkan banyak sekali jenis makanan. Tak hanya berbagai makanan tradisional Nusantara, Dapur Raya juga menyajikan berbagai makanan Asia ataupun barat. Dari menu kaki lima hingga menu restoran ditawarkan oleh setidaknya 120 kedai yang ada.
Beberapa makanan yang mencuri perhatian saya adalah sate Padang mak Syukur, Gultik yang biasa saya temukan di Kawasan Melawai, empal gentong dari Cirebon, kupat tahu, dan oooh nasi kucing!
Menu Nusantara yang ada juga lumayan lengkap, makanan dari Indonesia barat sampai timur ada. Ada makanan khas Bali seperti ayam betutu, nasi jingo, dan sebagainya, masakan Sunda, makanan khas Manado, Makasar, dan yang pasti tak ketinggalan makanan khas Betawi seperti soto Betawi, gado-gado ataupun asinan.
Kurang berselera dengan masakan Nusantara? Tersedia makanan Asia seperti makanan Jepang, Korea, atau makanan Cina. Saking banyaknya pilihan, saya jadi bingung untuk memilih. Tapi karena waktu berbuka makin dekat, saya harus memutuskan. Dan pilihan saya jatuh pada es kopyor dan 'woku balanga ala Manado.
Harga makanan di Dapur Raya masih lumayan terjangkau, berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 50.000. Dan yang lebih penting, kita bisa bebas memilih. Jadi ketika merindukan makanan khas Nusantara, datanglah ke Dapur Raya. Walau terus terang harus saya katakan, kadang rasanya tak seenak di tanah asalnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?