Penjor menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan hari raya Galungan yang jatuh pada hari ini, Rabu (17/12/2014). Dan sehari menjelang hari raya Galungan, ribuan Penjor pun menghiasi Pulau Dewata. Secara fisik, penjor berupa sebatang bambu yang dihiasi rangkaian janur dan berbagai hasil bumi. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, mengatakan membuat sebuah Penjor bagi umat Hindu adalah kewajiban sebagai persembahan.
"Ini berupakan bentuk ungkapan bersyukur umat Hindu atas kemenangan dharma," ujarnya.
Menurut dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar mengatakan Penjor adalah sebuah simbolis dalam ajaran Hindu, sebagai wujud persembahan bhakti kepada sang pencipta alam ini (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atas kesejahteraan dan kedamaian umatnya.
"Penjor dihiasi agar indah dan menarik sebagai ungkapan terima kasih kita kepada Ida Sang Hyang Widhi, karena dalam ajaran Hindu disebutkan sebagai ungkapan ketulusan diwujudkan dengan keindahan," katanya.
Hal senada Ketua DPD Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Bali Ida Bagus Putu Oka Suryawan mengatakan membuat Penjor pada hari raya suci didasari atas ketulusan hati nurani, sehingga berupaya membuat penjor yang paling indah dan megah.
"Umat Hindu berupaya membuat penjor itu paling indah, karena Penjor sebagai lambang dari kemakmuran alam semesta," katanya.
Dan untuk itu warga Bali tidak keberatan untuk mengeluarkan banyak uang untuk membuat penjor. Pemantauan di lapangan, satu buah penjor sederhana memerlukan bahan sekitar Rp80 ribu hingga Rp100 ribu dengan rincian untuk satu batang bambu penjor Rp30.000 hingga Rp50.000.
Sedangkan janur lilit (ambu) besar Rp40.000, sanggah cucuk Ardha Candra Rp25.000, dan sampian (hiasan diujung atas) Rp20.000. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!
-
Lifestyle Terpopuler: Alasan Tasya Farasya Cerai, Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Digunjing
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil dengan Sekarang, Hasil Natural Bikin Mewek
-
Beda Kekayaan Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa, Menteri vs Wakil Menteri Pariwisata
-
Tolak Penawaran Jadi Menpora, Begini Rekam Jejak Karir Raffi Ahmad Sedari Muda