Suara.com - Budayawan Asep Kurnia mengatakan kebudayaan adat masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sebagai aset internasional dan layak terdaftar di Man And Biosphere (MAB) United Unitions, Educational, Seintific and Culture Organization (UNESCO).
"Kami akan memperjuangkan kebudayaan masyarakat Baduy terdaftar di UNESCO karena bagian aset nasional dan internasional," kata penulis buku kontraversi "Saatnya Baduy Bicara" d Rangkasbitung, Sabtu.
Selama ini, masyarakat Baduy mendukung jika kebudayaan adat Baduy terdaftar pada lembaga internasional UNESCO sehingga memiliki perlindungan yang lebih kuat.
Pendaftaran adat Baduy di UNESCO tersebut guna melindungi warga minoritas agar tidak terancam menghilang.
Pemerintah daerah juga menerbitkan peraturan daerah (Perda) Nomor 32 tahun 2001 tentang Perlindungan Atas Hak Ulayat Baduy.
Karena itu, pemerintah harus memunculkan bahwa kebudayaan masyarakat Baduy terdaftar di UNESCO.
Selain itu juga tidak ditemukan kebudayaan masyarakat Baduy di berbagai daerah di Tanah Air maupun dunia.
Kelebihan masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat tersendiri dengan menolak modernisasi, seperti pembangunan jalan, penerangan listrik, membangun rumah gedung permanen, penggunaan elektronika dan lainnya.
Masyarakat Baduy lebih mencintai terhadap lingkungan juga pelestarian hutan dan lahan.
Bahkan, mereka yang tinggal di pegunungan Kendeng itu hingga kini komitmen melestarikan hutan.
"Kami berharap pemerintah mengusulkan adat Baduy terdaftar di UNESCO karena bagian kekayaan budaya khasanah dunia," katanya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak Wawan mengatakan pihaknya setuju kebudayaan adat masyarakat Baduy terdaftar pada UNESCO.
Sebab, masyarakat Baduy sangat perhatian terhadap pelestarian hutan dan lahan agar tidak menimbulkan malapetaka bencana alam.
Masyarakat Baduy hingga kini terus melakukan penghijauan di hutan tropis Provinsi Banten dan melarang melakukan penebangan pohon di lahan-lahan hutan adat itu.
Selain itu juga masyarakat Baduy dengan angklung buun yang hingga kini tidak ada di dunia, karena angklung itu tak memiliki nada.
"Kami menilai kebudayaan masyarakat Baduy layak terdaftar di UNESCO," katanya.
Tokoh Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan leuwidamar Kabupaten Lebak Saidja mengatakan masyarakat Baduy yang berpenduduk 11.345 jiwa dengan 3.465 kartu keluarga (KK), rukun tetangga sebanyak 65 orang, rukun warga 13 orang dan lembaga adat 96 orang cukup kondusif.
Masyarakat Baduy sejak dulu hingga kini cukup damai tanpa kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga menjaga hutan lindung karena titipan nenek moyang yang harus dilestarikan.
"Kami mendukung saja jika budaya Baduy masuk aset nasional dan internasional," kaatnya.
Beberapa negara yang memiliki situs budaya dunia dan terdaftar pada UNESCO, diantaranya Francis diantara memiliki 41 situs warisan adat budaya dunia terdaftar UNESCO dan 31 pada daftar tentatif.
Selanjutnya, Jepang memiliki 19 situs budaya dunia terdaftar pada UNESCO dan 31 situs dalam daftar tentatif.
Namun, Indonesia hanya memiliki delapan warisan situs dunia yang terdaftar pada UNESCO dan 18 pada daftar sementara.
"Kami berharap Indonesia dapat menambah situs warisan dunia dengan adat Baduy itu masuk terdaftar di UNESCO," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
3 Zodiak Diprediksi Paling Hoki, Merdeka Finansial dan Banjir Cuan di Bulan Oktober 2025
-
Deretan Ponpes Tertua di Jawa Timur, Termasuk Al Khoziny yang Musalanya Roboh Telan Ratusan Korban
-
Ingin Wajah Cerah? Ini 5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Pemula, Mulai Rp20 Ribuan
-
Pernikahan Diisukan Retak, Sabrina Chairunnisa Sempat Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga: Syaratnya...
-
Promo Superindo Hari Ini 1 Oktober 2025: Diskon Kopi, Susu, dan Kebutuhan Harian
-
30+ Ide Nama Panggilan Nenek yang Unik dan Kekinian, Biar Terlihat Muda
-
Ramalan Zodiak 1 Oktober 2025: Peluang Baru di Awal Bulan untuk 12 Bintang
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?