PLTD Apung adalah kapal generator listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Banda Aceh, yang hingga kini menjadi tempat wisata, yang dikenal dengan nama "Kapal Apung". Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 kilometer persegi (km²), dengan panjang mencapai 63 meter (m). Kapal berbobot 2.600 ton ini sebelumnya berada di laut yang jauhnya sekitar 5 km dari posisinya sekarang (Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh). Pada 2004, kapal ini terseret 4-5 km ke daratan akibat gempa bumi dan gelombang tsunami setinggi 9 m yang terjadi di kawasan itu.
7. Pantai Lampuuk Aceh Besar
Pantai Lampuuk Aceh Besar merupakan salah satu pantai berpasir putih, yang banyak ditumbuhi pohon cemara. Pantai ini berair jernih, sehingga Anda dapat melihat secara jelas ke dalam laut dan menyaksikan berbagai jenis karang. Pantai Lampuuk terletak sangat strategis, berjarak sekitar 17 km arah selatan, di pinggiran Kota Banda Aceh dan dapat ditempuh dengan kenderaan roda dua maupun roda empat.
8. Danau Lut Tawar Aceh Tengah
Danau Lut Tawar, yang memiliki luas sekitar 5.472 hektare (ha), dengan panjang 17 km dan lebar 5,5 km ini berada di sebelah timur Kota Takengon. Kata “lut” berarti “laut” dan “tawar” karena airnya tidak terasa asin. Danau ini memang sangat luas dan berair tawar. Di danau ini hidup beragam jenis ikan, seperti ikan Depik dan jenis-jenis ikan endemik lainnya. Ikan Depik sangat terkenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Ikan ini akan muncul ke permukaan pada setiap musim hujan.
9. Pacu Kude Gayo
Pacu kude merupakan sebuah tradisi lomba menunggang kuda tradisional tanpa menggunakan pelana, yang dianut masyarakat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Tradisi rakyat ini dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Ilahi, setelah menjalani masa panen dan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Seluruh masyarakat dataran tinggi Gayo biasanya tumpah ruah di alun-alun untuk menikmati atraksi rakyat yang sangat terkenal tersebut.
10. Kompleks Kerajaan Samudera Pasai Aceh Utara
Kompleks Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang didirikan sekitar 1267 Masehi (M). Bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai, yang diantaranya terdapat nama Sultan Malikussaleh. Ia merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Makam Sultan Malikussaleh berada di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Geudong, Kabupaten Aceh Utara, sekitar 18 km dari Lhokseumawe.
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya
-
Terpopuler Lifestyle: Isi Garasi Menkeu Purbaya Bikin Heran, Edit Foto Polaroid Bareng Idola Diburu
-
Inul Daratista Lulusan Apa? Sadar Diri Ogah Jadi Wakil Rakyat karena Tak Sekolah Tinggi
-
Arti Mimpi Beli Mobil Baru Menurut Primbon, Pertanda Kesuksesan Besar?
-
Duduk Perkara Rektor UI Disoraki 'Zionis' di Acara Wisuda, Gegara Undang Tokoh Pro-Israel?