Suara.com - Batik merupakan kain tradisional nusantara yang telah diakui dunia. Bahkan kini sebagian besar instansi mewajibkan karyawannya untuk mengenakan pakaian batik pads hari Jumat.
Secara tak langsung permintaan akan batik pun melonjak tajam. Masyarakat berbondong-bondong mencari batik berkualitas yang juga dapat meningkatkan percaya diri.
Namun yang harus Anda tahu, batik terdiri dari beberapa jenis yakni tulis yang membutuhkan kemampuan tangan pengrajin untuk membuat motif, cap, yang menggunakan canting cap untuk mempermudah pembuatannya.
Ada pula batik printing atau cetak yang kini menjamur dengan harga lebih murah, karena proses pembuatan seperti sablon dengan menggunakan motif batik.
Jenis batik yang bervariasi ini tentu dibanderol dengan harga yang berbeda pula. Menurut pengrajin batik dari gerai Oemah Batik Cirebon, Siska, batik tulis cenderung lebih mahal, karena dibuat dengan tangan dan memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya untuk satu kain.
"Kalau batik tulis mulai dari Rp500 ribu sampai Rp 12 juta. Tergantung kesulitan dalam pewarnaan dan detailnya. Pembuatan untuk 1 kain juga bisa sampai 6-8 bulan tergantung cuaca," ujar Siska ketika ditemui pada pameran Warisan 2016.
Sedangkan harga batik cap cenderung lebih murah karena diproduksi secara massal dan memungkinkan motif yang sama sekali produksi. Hal ini tak akan ditemui jika Anda membeli kain batik tulis.
Lalu bagaimana dengan batik cetak? Siska mengatakan bahwa kain batik cetak sebenarnya tak bisa disebut batik. Pasalnya, batik cetak tidak menggunakan lilin panas untuk mewarnai kain sebagaimana dilakukan pada batik tulis maupun cap.
"Dari jenis kain yang digunakan juga bisa terlihat bedanya. Kain batik cetak atau printing cenderung kasar dan terlihat kain murah. Kalau batik tulis atau cap tentu menggunakan kain yang berkualitas sehingga lembut dan nyaman saat dipakai," tambahnya.
Batik cetak, menurutnya pun akan menghasilkan warna yang kontras antara dua sisi kain. Motif tidak tembus pada kain bagian dalam. Berbeda dengan batik tulis atau cap yang memiliki konsentrasi warna yang sama pada kedua sisi.
Jadi, sebelum berbelanja batik, pastikan telah mengetahui bedanya, ya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam